Page 70 - Punya Nisa
P. 70
No. Bahan Sifat Sifat Fisik Nilai Tampungan Penempatan
Kedudukannya Estetika
nuasa
alami
3. Kayu Tidak Permanen Mudah Estetis, Dilalui beban Luar dan
dan permanen dibentuk, tidak cocok skala dalam
tahan lembab, untuk ringan/kecil ruangan
ringan nuasa
alami
4. Baja Permanen Tidak tahan Estetis, Mampu Lebih baik di
cuaca lembeb, cocok nemahan dalam
kuat tarik tinggi, untuk beban besar ruangan
berat tema
industrial
5. Batu/Bata Permanen Licin terkena Estetis, Mampu Di luar rungan
air, kuat, berat bahan menahan
cocok beban besar
untuk
ekspos
6. Beton Permanen Kuat tekan Kurang Mampu Di dalam dan
Bertulang tinggi, kuat tarik estetis, menahan di luar rungan
tinggi, berat, terlalu beban besar
kaku kaku
3. Kekuatan Struktural
Tangga harus dirancang untuk memenuhi tuntutan keamanan konstruksi melalui
perancangan sistem pembebanan atau tumpuan, hubungan antar bagian,
material yang digunakan, dan dimensi sesuai beban. Menurut Idham (2012: 87)
posisi tangga dilektakkan pada void atau lubang yang menghubungkan lantai
bawah dengan atas sehingga posisi lantai satu dengan lantai lainya akan berada
di lokasi yang sama. Kemudian, void tersebut diletakkan di antara kolom dan balok
atau dinding pemikul pada ruangan tentunya dengan void yang dapat mewadahi
ukuran tangga sehingga perlu ditekankan kembali kriteria-kriteria tangga yang
ideal sebelum membuat denah tangga.
1) Memenuhi Keamanan Konstruksi
Aspek kekuatan struktural dapat tercapai apabila tangga memenuhi
keamanan konstruksi yaitu tangga harus mematuhi standar perencanaan
tangga. Tangga direncanakan harus dengan dimensi yang sesuai, tangga
harus mempunyai kekuatan dan stabilitas yang baik untuk menahan beban
Modul Menggambar Konstruksi Tangga Beton Bertulang CAD KBM 2 – Modul 3 Perencanaan Tangga | 58