Page 21 - Renungan El Bethel - Februari 2024
P. 21
KEHIDUPAN
K EH IDU P A N
“Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di
dalam dia, ia berbuah banyak, sebab diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Yohanes 15:5
Bacaan: Yohanes 15:5
atu hari, saat sedang scrolling di salah satu media sosial. Saya membaca sebuah artikel yang
menceritakan bahwa saat ini para ilmuwan sedang berusaha mengembangkan teknologi untuk
Smembuat sebuah “lingkungan” lain agar embrio dapat bertumbuh menjadi janin tanpa harus
dimasukan ke dalam rahim seorang wanita. Seperti yang kita tahu saat ini, bahwa sudah ada teknologi
bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization) dalam istilah kedokteran. Yang mana metode ini adalah proses
menyatukan sperma pria dan sel telur wanita di luar tubuh manusia atau di luar rahim . Namun, proses
ini pada akhirnya tetap membutuhkan rahim wanita untuk embrio tersebut dapat menempel di dinding
rahim dan berkembang menjadi bayi, hingga pada saatnya tetap dilahirkan sesuai dengan proses
normalnya. Oleh karena itu, para ilmuwan sedang berusaha mengembangkan “kehidupan” lain di luar
rahim. Hal ini juga digunakan untuk para kaum LGBT yang merasa mereka tetap bisa memiliki anak,
walaupun tidak sesuai kodrat yang ada. Melawan kedaulatan Tuhan, mungkin itu bahasa yang lebih tegas.
Roh Kudus mengingatkan, bahwa di luar Yesus, tidak ada kehidupan. Yesuslah jalan dan kebenaran dan
kehidupan itu sendiri (Ibrani : zōē , dibaca dzo-ay’).Di luar Yesus, kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh.
15:5). Rahim seumpama hadirat Allah, dan janin atau embrio adalah kita.
Hari-hari ini dunia sedang mencoba mengeluarkan kita dari rahim Allah. Hidup di dalam ‘tabung’ lain
yang jelas-jelas tidak ada kehidupan di dalamnya. Kita dibelokkan untuk bergantung pada hal-hal lain
yang bersifat fisik dan jiwa.
Orang-orang Kristen jaman sekarang sengaja diarahkan untuk bergantung kepada kekayaan, uang,
dan jabatan, serta hal-hal lain yang berbau dunia. Akhirnya, kita sibuk mengumpulkan uang, mengejar
jabatan dengan berbagai macam cara, dan akhirnya kita lupa, bahwa sejatinya lingkungan asli kita adalah
di dalam hadirat Tuhan. Nafas hidup kita adalah dengan mencari-Nya setiap waktu dan terang untuk
jalan hidup kita adalah dengan merenungkan firman-Nya setiap hari. Dialah Air yang menghidupkan itu,
dan Dialah kehidupan itu sendiri. Sekeras apapun usaha kita mencari kehidupan lain di luar Dia, maka
hasilnya akan seperti usaha menjaring angin yaitu sia-sia.
PERENUNGAN :
Apakah hari ini kita sudah hidup bergantung penuh kepada Allah kita atau jangan-jangan kita sedang
membuat ‘kehidupan’ lain di luar Dia?
DOA
“Tuhan ajar kami untuk senantiasa meletakkan semua di dalam-Mu, karena kami tahu, bahwa kehidupan
di luar Engkau adalah hidup yang menuju kebinasaan. Ampuni kami, karena kami seringkali merasa
mampu hidup tanpa-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus, Amin.”
(Netta) 19 FEBRUARI 2024
SENIN
SENIN