Page 52 - flipbook_Wifa Siti Hadiani
P. 52
(c) Cairan kental
Umumnya dimasukkan sedikit demi sedikit, contoh; Glycerin, Pix Lithantracis, Pix
Liquida, Oleum Cadini, Balsamum Peruvianum, Ichtyol, Kreosot.
(5) Zat berkhasiat berupa extractum
(a) Extractum Siccum
Pada umumnya larut dalam air, jadi dilarutkan dalam air dan berat air dikurangi dasar
salep.
(b) Extractum Liquidum
Dikerjakan seperti pada cairan dengan alcohol.
(c) Extractum Spissum
Diencerkan terlebih dahulu dengan air atau etanol.
(5) Lain-lain
(a) Naphtolum
Dapat larut dalam Sapo Kalinus, kalau tidak ada sapo kalinus dikerjakan seperti
kamfer.
(b) Bentonit
Berupa serbuk halus yang dengan air membentuk massa seperti salep. Senyawa
Aluminium Silikat yang mengikat air. Cara pembuatan yang terbaik dengan
menambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air hangat (direndam dalam air, biarkan
1 jam) Salep dengan Bentonit dan air tidak tahan lama, karena itu perlu ditambahkan
lemak agar tidak memisah airnya.
F. Bahan Yang Ditambahkan Terakhir Pada Suatu Massa Salep
Ichtyol, sebab jika ditambahkan pada masa salep yang panas atau digilas terlalu lama
dapat terjadi pemisahan.
Balsem-balsem dan minyak atsiri, balsem merupakan campuran dari damar dan
minyak atsiri, jika digerus terlalu lama akan keluar damarnya sedangkan minyak atsiri
akan menguap.
Air, berfungsi sebagai pendingin dan untuk mencegah permukaan mortir menjadi licin.
Gliserin, harus ditambahkan kedalam dasar salep yang dingin, sebab tidak bias campur
dengan bahan dasar salep yang sedang mencair dan ditambahkan sedikit-sedikit sebab
tidak bias diserap dengan mudah oleh dasar salep.
46