Page 4 - Sinar Tani Edisi 4106
P. 4

4                       Edisi 15 - 21 Oktober 2025  |  No. 4106  Tahun LVI

                                                      MENAKAR SNI










                                                      WAJIB BERAS















                                                                                               Paska kegaduhan masalah beras di dalam
                                                                                                     negeri, terutama terkait beras oplosan,
                                                                                          pemerintah mengambil ancang-ancang akan
                                                                                            memberlakukan Standar Nasional Indonesia
                                                                                               (SNI) wajib beras. Sebelumnya pemerintah
                                                                                                    hanya memberlakukan SNI beras yang
                                                                                         sifatnya sukarela kepada pelaku usaha dengan
                                                                                               SNI 6128:2020 Beras. Pertanyaannya sejauh
                                                                                          mana mendesaknya SNI wajib beras tersebut?


                                                                                      Pertimbangkan Matang              bingung. Pertama, Peraturan Menteri
                                                                                      Menyikapi rencana pemerintah      Pertanian    No.   31/PERMENTAN/
                                                                                   akan memberlakukan wajib SNI         PP.130/8/2017  tentang  Kelas  Mutu
                                                                                   beras,  Badan  Standardisasi  Nasional   Beras.  Kedua,  Peraturan  Badan
                                                                                   (BSN) mengingatkan pentingnya        Pangan Nasional No.2 tahun 2023
                                                                                   pertimbangan    matang    sebelum    tentang Persyaratan Mutu dan Label
                                                                                   memberlakukan Standar Nasional       Beras. Ketiga, SNI beras itu sendiri.
                                                                                   Indonesia (SNI) beras secara wajib.     Sementara itu  Kepala Pusat
                                                                                   Pasalnya,  menurut    Kepala  Biro   Sosial  Ekonomi    dan   Kebijakan
                                                                                   Sumber Daya Manusia, Hukum,          Publik,   Kementerian    Pertanian,
                                                                                   dan Hubungan Masyarakat BSN,         Sudi    Mardianto   mengingatkan,
                                                                                   Singgih Harjanto, kebijakan wajib    dalam menyusun regulasi  harus
                   asus    ramainya   beras   pemerintah pusat maupun daerah       SNI berisiko memberatkan pelaku      mengikuti    kaidah    penyusunan
                   oplosan yang kemudian      dalam    menerbitkan   nomor   izin  usaha mikro yang belum siap          yang    pruden   dan   disesuaikan
                   pemerintah      klarifikasi   edar Pangan Segar Asal Tumbuhan   memenuhi kompleksitas persyaratan    dengan kebutuhan. Dengan prinsif
                   menjadi beras turun mutu   (PSAT).  Dalam  peraturan  tersebut,   dan   menghadapi     konsekuensi   kehati-hatian,  regulasi yang  akan
                   tersebut telah ‘memakan    beras  didefinisikan  sebagai  hasil   hukumnya.                          diperbaiki dan disusun nantinya
       Kkorban’ beberapa industri             utama dari proses penggilingan bulir    ”Kenapa? Karena, SNI wajib ini    tidak    kontraproduktif   dengan
          beras dalam negeri. Salah satunya   padi yang seluruh lapisan sekamnya   mempunyai konsekuensi hukum.         upaya    pemerintah   mewujudkan
          BUMD DKI Jakarta, PT. Food Station   telah  terkelupas,  sementara lapisan   Karena  akan  menjadi  problem   swasembada pangan.
          Tjipinang dengan merek beras FS.    aleuronnya   dapat   dipertahankan   perundangan yang di dalamnya            “Dalam    menetapkan    regulasi
          Bukan hanya itu, kasus tersebut     sebagian atau seluruhnya dipisahkan.   ada  sanksi,  dan  sanksi  ini  nanti   harus disesuaikan dengan tujuan
          sempat membuat beras premium           Namun menurutnya, jika mengacu    akan memberatkan pelaku usaha.       regulasi   tersebut.  Jika   untuk
          ‘menghilang’ dari pasaran, sehingga   ke   Undang-Undang       Pangan,   Kalau  mereka  tidak  tahu  bahwa  ini   mengatasi  gangguan  pasar,  maka
          membuat konsumen kesulitan.         terkait dengan mutu sebenarnya       sudah diwajibkan,” ujar Singgih FGD   pemerintah    harus    melakukan
            Beberapa industri beras kemudian   prinsipnya adalah sukarela. Tapi Jika   Regulasi Perberasan, di Jakarta, Rabu   intervensi.  Bisa  juga  bentuk
          mengalihkan produksi, dari beras    terkait dengan keamanan misalnya     (24/9).                              perlindungan kepada konsumen dan
          premium  menjadi  beras khusus      cemaran dan residu itu baru wajib.      Menurutnya, dampak kebijakan      produsen,” tuturnya.
          dengan harga menembus angka Rp      Nantinya akan diaturnya melalui      (SNI Wajib) akan berbeda pada setiap    Sudi    juga   melihat   karena
          100 ribu/kemasan (5 kg) atau jauh di   regulasi teknis. ”Jadi kalau mutu   skala usaha. Pelaku usaha mikro    insentif untuk pelaku usaha yang
          atas Harga Eceran Tertinggi (HET)   sebenarnya sukarela. Kalau sukarela   sebagai pihak yang paling terdampak   menerapkan SNI beras belum terlalu
          Rp 74.900/kemasan. Kenaikan harga   jalurnya tentu SNI itu,” ujarnya.    jika kebijakan SNI wajib diterapkan   besar, maka tidak ada dorongan bagi
          beras di pasar, kemudian mendorong     Sementara itu, jika suatu produk   tanpa persiapan memadai. ”Ini juga   pelaku usaha menerapkan kebijakan
          pemerintah menggelontorkan beras    masuk dalam kategori risiko tinggi   dilihat pelaku usaha mulai dari yang   SNI. Selama ini ia melihat, tidak sedikit
          SPHP dengan harga Rp 62.500/        dengan     pertimbangan      target  mikro sampai yang besar. Karena itu   regulasi yang ternyata tidak mudah
          kemasan.                            konsumen `tertentu, seperti orang    yang akan menjadi problem atau       dioperasionalkan di lapangan. “Meski
            Menyikapi     masalah    terkait  sakit atau yang dikonsumsi secara    menjadi yang terdampak besar itu     secara rasio politik diperlukan, tapi
          dengan   persoalan  mutu    beras,  luas,  dan   termasuk   komoditas    adalah pelaku usaha yang mikro,”     saat implementasi tidak terlihat di
          Badan  Pangan  Nasional  (Bapanas)   strategis  seperti  beras,  maka    ujarnya.                             lapangan,” ujarnya.
          tengah menyusun kembali regulasi    ketentuan mutu diatur melalui jalur     Sebagai alternatif, BSN lebih        Padahal     dalam    penerapan
          terkait keamanan dan mutu beras     regulasi. “Misalnya, pemerintah telah   ke  pendekatan   sukarela   dan   regulasi ada dampaknya. Karena itu
          sebagai  tindak   lanjut  amanah    membuat regulasi HET (Harga Eceran   pendampingan bagi usaha mikro        ia mengingatkan kembali, dalam
          Undang-Undang Nomor 18 Tahun        tertinggi) beras. Karena itu, ketentuan   dan  kecil  (UMK).  ”Kalau  ada  usulan   membuat  regulasi  perberasan,
          2012 tentang Pangan. Regulasi ini   mutunya  diatur  melalui  regulasi   untuk mewajibkan SNI beras, kami     dampak positif harus lebih besar dari
          menjadi dasar bagi pengawasan       juga,” kata Ega mencontohkan.        menyarankan untuk saat ini SNI       dampak negatifnya meski memang
          keamanan, mutu gizi, label, dan iklan   Ega    menegaskan,      dalam    tidak  dulu   diwajibkan  sebelum    tidak bisa dihindari dalam setiap
          untuk pangan segar. Apalagi beras   menyusun  regulasi  harus  mengacu   ada kejelasan dulu regulasi mana     pembuatan kebijakan.
          merupakan salah  satu  komoditas    pada indeks kualitas kebijakan yang   yang akan digunakan,” tegasnya.        “Jadi dalam pembuatan regulasi
          strategis  yang  dikonsumsi  hampir   diukur LAN (Lembaga Administrasi   Padahal di sisi lain, lanjut Singgih,   harus holistic, tidak parsial dan
          seluruh masyarakat Indonesia.       Negara). Selain itu, ada  regulatory   pelaku usaha perberasan juga sudah   pengawasan juga perlu dibangun.
            Direktur   Perumusan    Standar   impact assessment yang harus         diwajibkan mendaftarkan izin edar    Selama ini tantangan kita untuk
          Keamanan dan Mutu Pangan, Badan     dilakukan    sebelum     peraturan   karena registrasi memang wajib.      implementasi     regulasi   adalah
          Pangan Nasional, Yusra Egayanti,    berlaku.  “Ada  kajian  di  38  provinsi   Saat ini ada tiga regulasi terkait   masih  rendahnya kesadaran  pelaku
          menjelaskan, regulasi  yang sedang   yang kita lakukan terkait dengan hal   dengan  mutu   beras,  sehingga   usaha terhadap regulasi itu sendiri,”
          disusun ini kini menjadi acuan bagi   ini,” ujarnya.                     membuat pelaku usaha menjadi         ungkapnya. Yul
   1   2   3   4   5   6   7   8   9