Page 6 - Sinar Tani Edisi 4106
P. 6
6 Edisi 15 - 21 Oktober 2025 | No. 4106 Tahun LVI
Tantangan
Multidimensi
Regulasi
Perberasan
Di Indonesia, beras merupakan komoditas
strategis yang bukan hanya sumber pangan
utama, tapi juga indikator penting stabilitas
ekonomi dan sosial. Seiring dengan dinamika
pasar yang semakin kompleks, upaya regulasi
perberasan nasional menghadapi berbagai
tantangan multidimensional.
ekretaris Badan Perakitan atau cokelat, yang lebih kaya nutrisi
dan Modernisasi untuk mencegah stunting.
Pertanian (BRMP), Padahal ketergantungan pada
Husnain mengatakan, beras putih juga membebani
fenomena pasar yang ekonomi nasional, meningkatkan
Stidak stabil, fluktuasi pengeluaran rumah tangga, dan
harga, serta potensi ketidaksesuaian menguras devisa negara. Dengan
antara pasokan dan permintaan, demikian, mutu beras sangat
mengancam ketersediaan dan memengaruhi stabilitas pangan dan
keterjangkauan beras bagi kerugian ekonomi.
masyarakat luas. Untuk memperkuat sistem untuk menjaga kepercayaan kesadaran pelaku usaha terhadap
“Tantangan perberasan tidak regulasi perberasan yang efektif, konsumen dan memperoleh keadilan pentingnya SNI dan labelisasi,
hanya berhenti pada aspek BRMP Pascapanen Pertanian dalam rantai pasok beras nasional. sebaran laboratorium pengujian
kuantitas,” ujarnya saat membuka mengembangkan Laboratorium Sementara itu Kepala Balai yang belum merata, ketimpangan
Focus Group Discussion (FGD) Mutu Beras dan Pascapanen Serealia Besar RMP Pasca Panen, Zainal kapasitas laboratorium dan alat uji di
dengan Tema “Regulasi Perberasan serta Lembaga Sertifikasi Produk Abidin menilai, perberasan nasional daerah.
Nasional di Tengah Tantangan Pasar: (LSPro) beras. Namun menurut tidak hanya menyangkut aspek Selain itu, belum semua
Sinkronisasi Kebijakan, Penguatan Husnain, perlu didukung kolaborasi produksi dan distribusi, tetapi juga laboratorium terakreditasi ISO/IEC
Mutu, Peran Produsen, dan lintas sektor dan sinkronisasi erat kaitannya dengan regulasi 17025:2017, keterbatasan lembaga
Perlindungan Konsumen” di Jakarta, kebijakan untuk meningkatkan mutu mutu, perlindungan konsumen, sertifikasi produk (LSPro) yang fokus
Rabu (24/9). produk dan melindungi konsumen. dan stabilitas harga. Karena itu, pada komoditas beras. “Sebagian
Saat ini kata Husnain, mutu beras keberadaan sistem pengendalian laboratorium masih membutuhkan
juga merupakan isu penting yang Lab Uji Mutu Beras mutu yang kuat, berbasis standar dan peningkatan kapasitas peralatan,
perlu mendapat perhatian serius Untuk pengujian mutu beras, didukung oleh perangkat pengujian kompetensi personel, dan validasi
karena bersinggungan langsung Husnain mengatakan, Badan serta sertifikasi yang andal, menjadi metode uji. Jadi kita masih
dengan konsumen, baik dari sisi Perakitan dan Modernisasi Pertanian kebutuhan mendesak. memerlukan laboratorium di
keamanan pangan, kepercayaan (BRMP) berencana menambah Menurutnya, saat ini sudah beberapa wilayah untuk bisa
publik, maupun ekonomi rumah laboratorium mutu beras ini di daerah tersedia laboratorium dengan memeriksa, bisa sertifikasi dan bisa
tangga. Konsumen berhak sentra. Jadi ada 11 provinsi yang akan lingkup akreditasi SNI ISO/IEC memberikan pengujian,” katanya.
memperoleh beras yang aman, dilengkapi laboratorium mutu beras. 17025:2017, namun persebarannya Untuk itu, pihaknya akan
bergizi, dan berkualitas dengan ”Tentu ini perlu pembinaan dan juga belum merata di seluruh wilayah melakukan akselerasi dengan
harga yang wajar. perlu dukungan dari semua pihak, produksi dan distribusi beras. Selain penguatan infrastruktur
Dalam konteks ini, perlindungan sehingga harapannya pengujian itu, juga telah tersedia Penyelenggara laboratorium, modernisasi peralatan
konsumen menjadi aspek beras mutu beras tidak lagi hanya Uji Profisiensi (PUP) dengan ruang uji, perluasan ruang lingkup
fundamental sekaligus strategis di lab mutu beras yang di Karawang lingkup pengujian mutu beras yang akreditasi metode pengujian
untuk menjaga kepercayaan yang saat ini satu-satunya,” tuturnya. terakreditasi SNI ISO/IEC 17043:2023 sesuai SNI terbaru. “Kami juga akan
konsumen dan memperoleh keadilan Husnain mengakui, mutu beras Untuk Lembaga Sertifikasi Produk meningkatkan kompetensi SDM,
dalam rantai pasok beras nasional. merupakan isu penting yang perlu (LSPro) beras, Zainal mengakui, pelatihan teknis berkelanjutan
“Warisan budaya dan kebijakan mendapat perhatian serius karena telah ada. Namun jumlahnya masih dan sertifikasi kompetensi analis,”
pangan yang menjadikan beras putih bersinggungan langsung dengan terbatas. Selain itu, belum semua katanya.
sebagai simbol modernisasi juga konsumen, baik dari sisi keamanan produsen memahami proses Tak kalah penting menurut Zainal
menjadi penting untuk dikaji dalam pangan, kepercayaan publik, maupun sertifikasi dan manfaatnya terhadap adalah edukasi dan sosialisasi kepada
merumuskan kebijakan perberasan,” ekonomi rumah tangga. “Konsumen daya saing produk. pelaku usaha tentang manfaat
tuturnya. berhak memperoleh beras yang sertifikasi terhadap daya saing dan
Selama ini ungkapnya, beras putih aman, bergizi, dan berkualitas Tantangan SNI Wajib akses pasar. ”ini menjadi penting
turut berkontribusi terhadap masalah dengan harga yang wajar,” ujarnya. Zainal mengakui, ada beberapa karena jika kita sudah mempunyai
stunting. Sebab beras memiliki kadar Dalam konteks ini, perlindungan tantangan jika pemerintah standar, maka pasar akan terbuka
serat, zinc, dan magnesium yang konsumen menjadi aspek menerapkan SNI wajib beras. dan tentunya keamanan menjadi
rendah dibandingkan beras merah fundamental sekaligus strategis Diantaranya, masih rendahnya lebih terjamin,” tuturnya. Yul