Page 8 - Sinar Tani Edisi 4106
P. 8
8 Edisi 15 - 21 Oktober 2025 | No. 4106 Tahun LVI LIP U T AN KHUSUS
penjajah. “Semua kita ini bangsa
pemenang, punya optimisme,”
ujarnya.
Paradoks Negara Kaya
Namun Sudaryono mengakui, ada
paradoks Indonesia. Sebagai negara
yang kaya, tapi masih banyak rakyat
yang miskin. Karena itu, Presiden
Prabowo mengajak semua pihak
kembali ke Undang-undang Dasar
1945, pasal 33. Ini namanya mahzab
Pancasila yakni Kerakyatan.
“Bagaimana kita membumikan
pemahaman, kita menolong yang
melemah yang kemudian kita
namakan ekonomi Pancasila. Jadi
yang besar bisa tetap besar dan
menolong yang kecil agar lebih
berdaya,” katanya.
Karena itu, HKTI berikrar untuk
menjadi bagian dari solusi untuk
membantu masalah negara. HKTI
HKTI Satu bekerja kompak, dan menjadi motor
harus hadir nyata di lapangan,
penggerak bagi petani dan pertanian
Indonesia. “Saya mengundang dan
aktif
dari
menginginkan
kiprah
pengurus HKTI. Organisasi ini adalah
organisasi kemasyarakatan, tidak ada
dan Menyatukan pangkat di sini,” tegas Sudaryono.
Sementara itu, saat rapat Pleno
di Kementerian Pertanian, Sekretaris
Jenderal HKTI, Abdul Kadir Karding
dengan nada tegas namun penuh
harapan mengatakan, momentum
ini sebagai awal kebangkitan gerakan
petani Indonesia. Bagi Karding, rapat
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) sekaligus menginventarisir potensi dan perdana ini bukan hanya seremoni
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) tantangan di lapangan, serta pengukuhan.
“Ini adalah titik tolak konsolidasi
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), memastikan setiap asosiasi petani besar untuk membangun gerakan
dapat bergerak dalam satu arah.
Sudaryono resmi mengukuhkan kepengurusan HKTI menghimpun banyak petani yang solid, produktif, dan
HKTI
katanya.
berdaulat,”
kini
DPN HKTI periode 2025–2030. Pengukuhan asosiasi seperti dari APTRI, KTNA, memiliki struktur organisasi yang
hortikultura, bawang, beras, jagung,
dilakukan usai Rapat Pleno DPN HKTI yang digelar dan lain-lain. Semua berada di besar dan representatif yakni 129
anggota dewan kehormatan dan
di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, bawah satu atap kerukunan. "Fungsi pakar, 84 pengurus harian, serta 369
kerukunan inilah yang akan kami
pada Jumat (3/10). maksimalkan untuk kepentingan pengurus bidang. Totalnya mencapai
pangan dan pertanian nasional,” 582 orang.
ujarnya. “Namun yang paling penting
alam sambutannya, Karena Ketua Dewan Pembina Sudaryono mengatakan, HKTI bukan banyaknya pengurus,
Wamentan Sudaryono HKTI adalah Presiden Republik harus tampil sebagai organisasi melainkan semangat dan komitmen
atau yang akrab Indonesia, menurut Sudaryono, tidak pemenang, yang mampu mengawal kita. HKTI harus menjadi rumah besar
disapa Mas Dar ada alasan bagi HKTI untuk tidak ikut cita-cita kedaulatan pangan yang benar-benar bekerja untuk
ini menekankan berkontribusi. Ini adalah amanah Indonesia. Indonesia menurutnya, petani. Bukan sekadar papan nama,
Dpentingnya persatuan besar sekaligus kesempatan bagi adalah satu dari tiga negara di dunia bukan tempat kumpul para elit,”
di tubuh HKTI guna memperkuat HKTI untuk menghadirkan solusi yang merdeka dari hasil mengusir tegasnya. Tim Sinta
peran organisasi sebagai mitra nyata bagi pertanian dan pangan
strategis pemerintah serta jadi motor bangsa.
penggerak dalam mewujudkan ”Bagaimana kedaulatan pangan
kedaulatan pangan nasional. ”Kita ini menjadi mutlak yang harus kita
tidak mau menjadi organisasi ramai- raih, supaya negara kita tidak lagi Agenda Prioritas HKTI
ramainya setiap 5 tahun sekali. tergantung urusan perut dan urusan
Semoga kepengurusan ini membawa laparnya kepada bangsa lain. Jadi saya
semangat baru kepada kita semua,” garis bawahi kembali bahwa HKTI 1. Konsolidasi organisasi hingga ke daerah – merapikan struktur
katanya. harus ikut menyukseskan Program pengurus di provinsi dan kabupaten, agar HKTI benar-benar hadir
HKTI Kepengurusan 2025–2030 Presiden dalam urusan prioritasnya di lapangan.
adalah HKTI yang satu, menyatukan yaitu pertanian dan sektor pangan,”
dan mempersatukan. Tidak ada lagi tuturnya. 2. Inventarisasi aset dan gagasan – memetakan potensi petani dan
sekat. ”Kita semua adalah HKTI satu, Sudaryono mengatakan untuk kelompok tani yang tergabung, sekaligus menghimpun ide-ide
yang menyatu dan mempersatukan memperkuat perannya, HKTI untuk program produktif.
hati. Tidak ada dualisme lagi,” berencana membangun sejumlah 3. Pembentukan badan usaha, diklat, dan litbang – mendirikan
tegasnya. badan pendukung seperti lembaga unit-unit usaha yang menopang keuangan organisasi sekaligus
Dalam lima tahun ke depan, riset, badan usaha, serta pusat memberikan manfaat nyata bagi petani.
Sudaryono berjanji akan bekerja pelatihan (diklat). “HKTI bukan hanya
maksimal menjadi mitra pemerintah, organisasi seremonial, tetapi rumah 4. Penguatan koperasi petani – mendorong lahirnya koperasi berbasis
khususnya dalam mewujudkan besar inovasi. Kami ingin mewadahi HKTI yang mampu menjadi sarana akses modal, pupuk, hingga
kedaulatan pangan. Apalagi, ide-ide baru, menyalurkan aspirasi pasar.
sektor pertanian dan pangan kini petani, sekaligus menjadi problem 5. Jambore Tani Nasional – menggelar pertemuan besar petani se-
menjadi prioritas utama Presiden solver bagi tantangan pertanian dan Indonesia pada November–Desember 2025, sebagai momentum
Prabowo Subianto. Dengan posisi pangan,” tuturnya. konsolidasi dan pernyataan komitmen bersama.
strategis tersebut, HKTI harus Selain itu, kedepan HKTI akan
mengambil peran lebih aktif, melakukan konsolidasi hingga 6. Rakernas HKTI – menyusun kebijakan strategis dan menetapkan
mulai dari memperkuat produksi, tingkat daerah. Penguatan struktur roadmap program pertanian nasional.
mendorong inovasi teknologi, hingga organisasi menjadi kunci untuk
memperluas akses pasar bagi petani. memperluas jaringan kerja sama,