Page 161 - KM IPS-BS-KLS-IX
P. 161
Wawasan
Peran B. J. Habibie dalam Pembangunan
Peran B. J. Habibie dalam pembangunan sudah dimulai sejak tahun 1970-
an pada saat beliau memimpin beberapa industri strategis di Indonesia
hingga kemudian menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Selama
masa tugasnya, kontribusi B.J. Habibie bagi pembangunan Indonesia
dalam bidang pengembangan teknologi sangat besar sehingga ia dijuluki
sebagai Bapak Teknologi Indonesia.
Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan nama Gusdur melanjutkan
penataan perekonomian dengan mengendalikan inflasi, menjaga kurs
mata uang rupiah, dan merombak kinerja pemerintahan di berbagai
departemen untuk menguatkan kembali sendi-sendi perekonomian
masyarakat. Gusdur yang dihadapkan pada permasalahan perpecahan
negara kemudian fokus membangun persatuan dan toleransi di Indonesia.
Karena kegigihannya untuk mempersatukan Indonesia dalam keragaman,
banyak pihak yang menyebutnya sebagai Bapak Toleransi Indonesia.
Seperti juga Habibie, masa pemerintahan Gusdur berlangsung tidak
lebih dari 2 tahun akibat dari belum stabilnya konsolidasi politik di Indonesia
setelah peristiwa reformasi. Namun, pada masa pemerintahannya,
Bappenas sebagai lembaga perancang pembangunan berhasil menyusun
Program Pembangunan Nasional (Propenas) dalam jangka waktu 5 tahun.
Propenas kemudian dirinci ke dalam Rencana Pembangunan Tahunan
(Repeta). Propenas tidak hanya fokus pada kebijakan ekonomi, namun
mencakup pembangunan 9 bidang strategis negara, yakni: Hukum,
Ekonomi, Politik, Agama, Pendidikan, Sosial dan Budaya, Pembangunan
Daerah, Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Pertahanan dan
Keamanan. Terdapat 5 agenda kebijakan yang menjadi prioritas dalam
Propenas, yaitu:
Tema 03: Tantangan Pembangunan Indonesia 153