Page 47 - Modul Pengembangan Pangan Fungsional
P. 47
Materi Pembelajaran 11. Sistem Fungsional Prebiotik, Probiotik, dan Sinbiotik
A. Prebiotik
Prebiotik merupakan ingredien bahan pangan yang tidak tercerna yang
berfungsi menstimulasi pertumbuhan dan atau aktivitas dari satu atau lebih bakteri
tertentu dalam usus besar, yang dapat memperbaiki kesehatan inang (Sekhon dan
Jairath, 2010; Neha et al, 2012). Banyak pangan dengan oligosakarida atau polisakarida
(termasuk serat pangan) yang diklaim mempunyai aktivitas prebiotik, meskipun tidak
semua karbohidrat pangan adalah prebiotik. FOS, inulin dan oligofruktosa adalah
contoh prebiotik yang ditambahkan kedalam pangan olahan dan suplemen (Sekhon dan
Jairath, 2010).
Penelitian mengenai pengaruh probiotik dan atau prebiotik terhadap profil lipid
telah dilaporkan oleh (Ooi dan Liong, 2010). Hasilnya menunjukkan bahwa hanya
probiotik (L. plantarum) dan prebiotik (inulin) jenis tertentu menyebabkan penurunan
kadar kolesterol, sedangkan yang lainnya tidak.
B. Probiotik
Probiotik didefinisikan sebagai mikroba hidup yang ditambahkan pada
makanan untuk kebutuhan diet dan memberi efek kesehatan bagi inangnya dengan cara
meningkatkan keseimbangan mikroflora usus (Neha et al, 2012), sedangkan menurut
FAO/WHO (2002 dalam Marsono, 2007), probiotik adalah mikroba hidup yang masuk
dalam jumlah yang cukup (106 -108 cfu/ml) sehingga dapat memberikan manfaat
kesehatan bagi inangnya. dan diharapkan dapat berkembang menjadi 1012 cfu/ml di
dalam kolon. Bakteri yang umum digunakan sebagai sumber probiotik sebagian besar
berasal dari golongan bakteri asam laktat. Beberapa jenis bakteri yang termasuk dalam
bakteri probiotik diantaranya Lactobacilli (Lactobacillus casei, L. plantarum),
Bifidobacteria (Bifidobacterium bifidum, B. breve) (Grajek et al, 2005; Neha et al,
2012).
Bakteri asam laktat dapat digolongkan sebagai probiotik jika memenuhi
beberapa persyaratan antara lain :
1. Suatu probiotik harus non-patogenik yang mewakili mikroflora normal usus dari
inang tertentu serta masih aktif pada kondisi asam lambung dan konsentrasi garam
empedu yang tinggi dalam usus halus.
46