Page 85 - Pembangunan Perpustakaan.indd
P. 85
dapat dengan mudah diakses dengan pantauan atau diawasi oleh
orang dewasa atau orang tua (Nugroho & Mulyani, 2022).
Literasi adalah cara yang paling ampuh untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, interaksi, dan berperilaku. Untuk itu
program literasi mulai berfokus pada pengembangan keterampilan
literasi dengan mengajak pemustaka untuk berpikir kritis dalam
menguraikan fakta dan menilai sebuah informasi yang didapat.
Proses ini melibatkan kegiatan mengumpulkan informasi dan
kemudian merangkainya dalam bentuk rumusan yang teratur dan
dinamis serta membentuk sebuah konsep yang dapat diuraikan,
dan dievaluasi berdasarkan pengawasan, pengalaman, dan
penalaran (Ferianti & Irna, 2020). Melalui literasi, pemustaka dapat
mengelola dan memahami sebuah informasi. Literasi didefi nisikan
sebagai kemampuan membaca dan menulis pemustaka yang
mengarah kepada kompetensi atau kemampuan pemustaka dalam
hal pembelajaran. Dengan dorongan yang diberikan dari orang tua,
masyarakat, lingkungan sekitar, dan komunitas yang bersangkutan,
strategi dan upaya dalam pengembangan literasi dapat diterapkan.
Hal ini dapat dimulai dengan membudayakan literasi dalam
kehidupan sehari-hari, seperti mengadakan kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan literasi (Muliantara & Suarni, 2022).
Perkembangan teknologi di zaman sekarang sangat berpengaruh
dalam pengembangan literasi terutama dalam hal meningkatkan
keterampilan membaca dan menulis. Sekarang banyak masyarakat
baik dari orang tua maupun anak-anak lebih berfokus terhadap
smartphone meraka masing-masing tanpa memperdulikan dampak
buruk dari teknologi tersebut. Budaya literasi belum melekat pada
diri pemustaka yang berpengaruh terhadap kemajuan pembelajaran
dan pendidikan. Oleh karena itu, salah satu upaya dan strategi dalam
pengembangan literasi adalah dengan memanfaatkan teknologi
secara optimal untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas-fasilitas
dalam pengembangan literasi seperti menyediakan jaringan internet
yang baik, memasang LCD serta proyektor untuk mendukung
proses belajar, menyiapkan bahan pembelajaran berupa e-modul
dan e-library dengan tetap menjaga keamanan data pengguna
(Lubis, 2024).
Strategi pengembangan literasi tidak hanya meningkatkan
atau mengembangkan literasi pada pemustaka akan tetapi
75