Page 62 - kumpulan jurnal integrasi Kelas A
P. 62
salah satunya menjadi pupuk organik cair. Pupuk organik cair merupakan zat penyubur
tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. Pupuk organik cair
dapat digunakan untuk mengubah sifat tanah, menambah nutrisi dalam tanah yang sudah
banyak hilang. Pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah walaupun digunakan
sesering mungkin. Penggunaan pupuk organik cair lebih sehat serta ramah lingkungan dan
dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan pupuk anorganik, hal ini dapat
mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah dapat dimanfatkan sebagai alternatif
produk teknologi ramah lingkungan yang menghasilkan energi alternatif
(Yuhanna,dkk.2020).
B. Metodologi
Metodologi dalam penulisan ini menggunakan metode eksperimen dengan teknik
kajian literatur untuk menggambarkan pola pemanfaatan limbah kulit singkong sebagai
pupuk organik cair. Waktu dan tempat pembuatan pupuk organik cair dari kulit singkong
dilaksanakan di kost sendiri Kandang Limun, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu pada
awal bulan Oktober 2023. Adapun alat dan bahan yang digunakan seperti pada gambar
2,alatnya wadah tempat pupuk pisau dll, adapun bahannya kulit singkong, gula jawa, air
dan EM4.
Gambar 2. Alat dan bahan pembuatan pupuk organic cair dari kulit singkong
Cara membuat pupuk otrganik cair bebahan dasar kulit singkong cukup mudah, hanya
perlu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, adapun bahan yang digunakan seperti
kulit singkong yang sudah dibersihkan,dan dipotong kecil, air, EM4, molase(gula jawa/
gula putih), wadah menyimpan pupuk serta pengaduk. Kulit singkong yang sudah dipotong
kecil dimasukkan kedalam wadah, gula jawadilarutkan dengan air ditambahkan juga
kedalam wadah diaduk hingga merata, EM4 sebanyak 2 tutup botol dicampurkan didalam
air secukupnya diaduk sampai tercampur, larutan EM4 tadi ditambahkan kedalam wadah
yang berisikan kulit singkong dan larutan gula jawa tadi, kemudian dapat diaduk sampai
tercampur, setelah tercampur wadah dapat ditutup dengan rapat agardapat terjadi
fermentasi anaerob, adah yang tertutuptadidiletakan ditempat yang terlindungi dari cahaya
matahari secara langsung, didiamkan selama 7-14 hari, setiap 2 hari sekali penutup dapat
dibuka untuk melepaskan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi sembari mengaduk
cairan pupuk tersebut, dan setalah proses fermentasi tersebut ampas dapat dipisahkan dan
57