Page 7 - Kumpulan jurnal Pengamatan Kura-kura Kelas A
P. 7
kedalam tempurung atau batok mereka. (d) Perilaku reproduksi, dimana kura-kura jantan
menjadi lebih agresif dari biasanya, kura-kura jantan menjadi tidak tenang dan lebih sering
berjalan-jalan di sekitar wilayah teritorinya sampai mengikuti kura-kura betina, yang kemudian
kura-kura jantan mengeluarkan kepala dan lehernya untuk mencium bagian ekor kura-kura
betina, bahkan sampai kepala kura-kura jantan masuk ke bagian bawah plastron dari kura-kura
betina. (e) Perilaku berjemur, kura-kura sangat menyukai sinar matahari pagi. biasanya kura-
kura berjemur dengan waktu 15-20 menit karena jika terlalu lama dapat menyebabkan
dehidrasi atau bahkan kematian. Perilaku berjemur bagi kura-kura bertujuan untuk menguatkan
tempurung, membantu proses metabolisme dan meningkatkan daya tahan tubuh bagi kura-
kura. (f) Perilaku berendam, biasanya kura-kura berendam bertujuan untuk menjaga suhu tubuh
agar tetap stabil mengingat bahwa kura-kura termasuk kedalam hewan reptil yang bersifat
polikiloterm yang dicirikan dimana suhu tubuh tidak tetap, tetapi berubah-ubah mengikuti suhu
lingkungan (Nurani et al., 2023).
II. METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 September 2023 sampai dengan bulan
oktober, pengamatan dilakukan secara perkelompok dimana kelas A dan B terpisah waktunya,
antar pengamatan pagi atau siang hari di Taman Konservasi IPA Universitas Bengkulu. Ada
beberapa aspek yang diamati seperti, catatan perilaku kura-kura Makan (A), Istirahat (B),
Bertengger dipermukaan air/kayu (C), Kawin (D), Berendam/berenag (F), Bergerak bebas(G)
serta Catatan abiotik Area air, Suhu air, Suhu udara/kelembapan, Ph air, Intensitas cahaya,
Kedalaman berenang, Suhu kura, Kedalaman lumpur dan air, Area darat Ph tanah/kelembaban,
Suhu udara, Intesitas cahaya/kelemban, Suhu kura, Kedalaman menggali tanah, Ketebalan
bersembunyi di bawah semak atau daun kering di area bertelur dan Area Padi
Suhu/kelembaban, Intensitas cahaya, Kedalaman mengubur di lumpur, Suhu kura, Kedalaman
lumpur, Ph lumpur dan kelembaban lumpur. Metode penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data kuantitatif.
Adapun berbagai macam alat yang digunakan untuk mendukung penelitian ini seperti
meteran tau penggaris untuk mengamati kedalam lumpur dan kedalaman berendam kura-kura,
Serta ada juga alat yang digunakan untuk mengukur kondisi biotik dan abiotik, ada alat
intensitas cahaya untuk melihat intensitas cahaya sekitar dapat diletakan di bagian kebun yang
terdapat sinar matahari ditunggu selama lima menit, alat ph dan kelembapan tanah yang dapat
ditancapkan ketanah selama lima menit juga, ada alat untuk mengukur suhu dan kelembapan
udara yang dapat didiamkan selama lima menit juga, serta terakhir ada termometer untuk
mengukur suhu tanah dapat didiamkan selama lima menit.
Pengukuran dilakukan sebanyak setiap hari selama satu bulan dibagi untuk
perkelompok baik kelas A maupun kelas B, kami kelas A mengamati hewan kura-kura setiap
hari Selasa, dimana waktu yang kami pilih pada siang hari dan anak kelas B stiap pagi hari.
III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Pengamatan prilaku kura-kura yang dilakukan di konservasi juga mengamati kondisi
abiotik sekitar. Pengamatan ini dilakukan 4 kali dalam 1 bulan bertepatan pada tanggal 12
september, 19 september, 26 september dan 3 november 2023. Namun pada pengambilan data
abiotik hanya dilakukan sebayak 3 kali. Dari hasil data abiotik yang diamati diperoleh rata-rata
dan kisaran data abiotik seperti pada tabel 3.1.
3