Page 11 - Kumpulan jurnal Pengamatan Kura-kura Kelas A
P. 11
naugan, lokasi kolam dan lokasi padi. Kura-kura ini adalah jenis hewan yang tidak suka di
ganggu pada umumnya maka dari itu, setiap melakukan pengamatan harus secara hati-hati.
Ketika kura-kura yang tadinya berteduh tiba-tiba mulai bergerak untuk berenang dikarenakan
aktivitas di sekeliling yang mengganggu kenyaman kura-kura sehigga kura-kura akan
berpindah lokasi atau bersembunyi.
Kura-kura beristirahat ketika hasrat makan mereka telah terpenuhi. Biasanya kura-kura
ketika di siang hari, mereka beristirahat dibawah dedaunan pohon yang jatuh. Biasanya
kurakura juga beristirahat pada siang hari di sekitar tanaman semak dan belukar. Fungsinya
ialah untuk melindungi kura-kura tersebut dari ancaman predator ataupun manusia. Waktu
istirahat dan lamanya waktu istirahat kura-kura tidak menentu, karena kura-kura akan
beristirahat ketika mereka tidak melakukan aktivitas apapun. Kura-kura juga biasanya
beristirahat di bawah atau di dalam karapas atau tempurung atau batok mereka sendiri. Hal itu
bisa terjadi ketika kurakura berada di daerah atau di tempat yang jauh dari wilayahnya.
Kura-kura Baning Coklat (Manouria emys) yang terdapat di kolasi konserva berjumlah
20 ekor tetapi pada saat pengamatan tidak semia kura-kura terlihat karena ada beberapa kura-
kura yang berendam campai tidak terlihat sedikutpun. Kura-kura bisa berendan di lokasi kolam
dan loksi padi apalagi pada saat trik matahari.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pengamatan kura-kura yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa faktor abiotik mendukung pertumbuhan Coura amboinensis. Oleh karena itu, wilayah
ini cocok untuk konservasi kura-kura (C. amboinensis). Peneliti dapat menyimpulkan bahwa,
dari penyebaran benih hingga siklus mineral dan penyimpanan, kura-kura memainkan peran
penting dalam ekosistem darat dan perairan; paling sedikit kura-kura ditemukan di area air dan
pepaya pada pengamatan terakhir.
V. UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Bhakti Karyadi, M.Pd. selaku dosen
pembimbing sekaligus pengarah yang telah sabar, meluangkan waktu, merelakan tenaga dan
pikiran serta turut memberi perhatian dalam memberikan pendampingan selama proses
penulisan artikel kura-kura ini. Terimakasih juga kepada teman-teman yang ikut membantu
menyelesaikan tugas pengamatan tanaman kibut. Akhir kata, penulis berharap semoga artikel
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga amal baik yang telah diberikan
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal, D., Biologi, P., Arianti, Y., Ruyani, A., Jumiarni, D., Rahman, A., & Ansori, I. (2022).
Pengembangan Buku Saku Berdasarkan Keragaman Kura-Kura Sumatera di Universitas
Bengkulu. 6(2), 107–116.
Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. (2012). Tentang Lembaga Konservasi.
(http://ipp.dephut.go.id/download.php?file=1393595147_1393595151.pdf)
Kursini, M. D., & Yazid, M. (2005). Kura-Kura Asia dalam Krisis Dalam Warta Herpetofauna
Edisi 3. Bogor: ITB
Nurani, A., Ruyani, A., Uliyandari, M., & Primairyani, A. (2023). PENGEMBANGAN E-
BOOKLET PERILAKU HARIAN KURA-KURA SUMATRA BAGI SISWA SMP KELAS VII
DI TURTLE LEARNING CENTER ( TLC ) UNIVERSITAS BENGKULU. 3(2020), 76–83.
7