Page 19 - Materi Pemulasaran Jenazah Berbasis Kearifan Lokal_Neat
P. 19

B         PEMULASARAN JENAZAH
                                     BERBASIS KEARIFAN

                                          LOKAL DI LUWU












                                        Kearifan  lokal  merupakan  nilai,  pengetahuan,  dan  kearifan

                      budaya  yang  dimiliki  masyarakat  setempat.  Kearifan  lokal  adalah
                      pengetahuan serta praktik yang diwariskan secara turun-temurun dari
                      generasi ke generasi dalam suatu masyarakat.

                                   Pemulasaran  jenazah  berbasis  kearifan  lokal  adalah  proses

                       pengurusan  dan  perawatan  jenazah  yang  mengintegrasikan  nilai-nilai,
                       tradisi, dan budaya setempat yang dijalankan secara bersama-sama dan
                       penuh penghormatan, sehingga proses tersebut menjadi bagian penting

                       dari identitas dan kehidupan sosial masyarakat.
                                  Pemulasaran jenazah berbasis kearifan lokal di Luwu melibatkan

                       proses  pengurusan  jenazah  yang  mengintegrasikan  adat  dan  ajaran
                       agama  setempat.  pemulasaran  jenazah  Masyarakat  yang  beragama

                       Islam,  dilakukan  secara  berurutan  mulai  dari  memandikan,
                       mengkafani,  mensalatkan,  hingga  menguburkan  jenazah,  dengan

                       melibatkan  keluarga  dan  masyarakat  sebagai  bagian  dari  tradisi  dan
                       penghormatan terakhir kepada almarhum.
                                       Kearifan  lokal  di  Sulawesi  Selatan,  termasuk  Luwu,  seringkali

                       terkait  dengan  ritual  adat  yang  mengiringi  proses  pemulasaran  dan
                       penguburan  jenazah.  Misalnya,  dalam  masyarakat  Toraja  yang  dekat

                       dengan Luwu, terdapat ritual Rambu Solo, yaitu upacara pemakaman
                       adat  yang  sangat  sakral,  bertujuan  untuk  menghormati  dan

                       mengantarkan  arwah  orang  yang  meninggal  ke  alam  baka  (puya).
                       Upacara  ini  melibatkan  berbagai  tahapan  adat  dan  biasanya

                       membutuhkan waktu beberapa hari, bahkan hingga tujuh hari, untuk
                       diselenggarakan.  Di  Luwu  sendiri,  prosesi  pemulasaran  jenazah  juga
                       mencakup  mabulle  saratu’  atau  bulle  datuk,  yang  merupakan  bagian

                       dari tata cara pengurusan jenazah secara Islam yang dipadukan dengan
                       adat lokal.






               15
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24