Page 20 - Materi Pemulasaran Jenazah Berbasis Kearifan Lokal_Neat
P. 20
Bulleang saratu’
Bulleang saratu’ adalah istilah dalam bahasa Luwu yang
merujuk pada tradisi budaya yang berkaitan dengan prosesi
pemakaman atau upacara bagi orang-orang bangsawan atau
tokoh tertentu di masyarakat Luwu, Sulawesi Selatan,
Indonesia. Tradisi ini melibatkan penggunaan "bulleang" yang
berarti menggendong atau memikul menggunakan keranda
mayat khusus yang terbuat dari batang pohon pinang yang
dirakit bersama bambu. "saratu" merujuk pada jumlah
penggunaan bambu dan batang pohon pinang yang berjumlah
seratus.
Jadi, secara harfiah, Bulleang saratu’ adalah proses memikul
jenazah seorang bangsawan dengan keranda yang khusus, yang
disertai dengan upacara adat yang kompleks, simbolis dan
permohonan maaf sebagai tanda penghormatan dan
penghargaan terhadap jenazah yang mulia. Tradisi ini
mengandung nilai-nilai penghormatan leluhur dan berakar
pada akulturasi budaya lokal dengan nilai-nilai Islam yang
berkembang di daerah luwu.
Bulleang saratu juga biasa disebut bulleang datu. Beberapa
daerah di Sulawesi mempunyai adat yang sama dengan
bulleang saratu, seperti bulleang datu atau bulleang karua yang
ada di daerah Mandar, Sulawesi Barat.
Bulleang Saratu’ yang dibuat
menggunakan batang pohon
pinang dan bambu
16

