Page 102 - Nanos Gigantos Humeris Insidentes
P. 102
apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan kedudukan
tersebut. Perdebatan panjang tentang asas pewarisan jabatan
diuraikan secara terperinci. Meskipun ia berusaha diuraikan
secara obyektif, ia tidak bisa sepenuhnya menghindarkan diri
dari usaha membela kepentingan dirinya selaku menak.
Kehidupan kaum menak, juga dapat dikenali secara implisit
dalam roman-roman sejarah Sunda sebelum perang, yaitu
Pangeran Kornel dan mantra Jero yang yang keduanya ditulis oleh
Raden Memed Sastrahadiprawira pada tahun 1928 dan tahun
1930. Dari gelarnya dapat diketahui bahwa pengarang roman
sejarah ini tergolong kaum menak. Lulusan HIS dan kemudian
OSVIA ini mula-mula bekerja sebagai mantra polisi, kemudian
menjadi camat di Bojongloa, Bandung, dan terakhir bekerja di
Balai Pustaka. Meskipun bukan karya sejarah, kedua buku di atas
secara implisit mengungkapkan nilai-nilai, adat-kebiasaaan, dan
gaya hidup kaum menak pada abad ke-19. Dalam karangannya
yang sudah tiga kali dicetak ulang tersebut, Memed tampak
memahami kehidupan kaum menak. Hal ini tidak mengherankan
mengingat latar belakang kehidupan pribadinya sebagai menak
yang pernah menjadi anggota korps pangreh praja.
Meskipun kehidupan kaum menak, khususnya di
kabupaten, bukan kehidupan istana, beberapa segi kehidupan
kaum menak, jelas-jelas meniru kehidupan istana raja-raja
Yogyakarta dan Surakarta. Disertasi Darsiti Soeratman, yang
berjudul Kehidupan Dunia Kraton Surakarta (1830-1939) dapat
dipakai sebagai pendamping.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hingga saat
ini belum ada penulis yang secara khusus membahas perihal
kaum menak Priangan dengan permasalahan-permasalahannya
seperti yang telah dikemukakan pada Bab 1.A. Oleh karena
itu, penulisan disertasi ini kiranya dapat memperkaya atau
66