Page 93 - Nanos Gigantos Humeris Insidentes
P. 93
makro struktural yang mendorong pembentukan gerakan
petani. Dengan caranya sendiri-sendiri, mereka menekankan
ekspansi kapitalisme barat yang imperialistik (imperialistic-western
capitalism) dan merosotnya hubungan patron-client sebagai
promotor pokok dari gerakan petani.
Buku klasik dunia yang menunjukkan penindasan atas
petani dan perlawanannya adalah Eric Wolf (1969), Peasant
War in Twentieth Century. Wolf menyimpulkan penyebaran
kapitalisme dari Atlantik Utara sebagai pemaksaan ekonomi
pasar pada masyarakat pra-kapitalis.
“... (S)ebelum masa kapitalisme... keseimbangan sosial
bergantung pada timbal balik antara pengalihan kekayaan (surplus
transfer) dari petani kepada tuan tanah, dengan jasa keamanan
yang diberikan tuan-tuan itu pada para petani”. Kapitalisme
itu telah mengacau-balaukan keseimbangan-keseimbangan itu
yang dahulu ada pada masyarakat petani. Rakyat petani telah
ditransformasi menjadi “aktor ekonomi, terlepas dari komitmen
sosial yang terdahulu pada sanak keluarga dan tetangga.” (Wolf,
1969: 279).
Menyebarnya pasar telah meretakkan hubungan
eksploitatif antara petani dan tuan tanahnya, baik itu tuan-tuan
feodalnya maupun tuan tanah aristrokrat kolonial dan lainnya.
Di pihak lain, menyebarnya pasar itu disertai dengan berbagai
jalur ekonomi, politik dan pendidikan untuk memunculkan elit
baru, baik pedagang, intelektual, kaum profesional termasuk
aktivis politik. Dalam situasi peralihan yang sangat bergejolak
ini, perlawanan petani mendapat tempat. Secara spesifik, gejala
perlawanan petani ini terjadi pada saat terjadinya:
“Perpaduan politik antara organisasi (termasuk organisasi
bersenjata) dari kalangan elit baru yang marjinal––kalangan
intelektual dan professional baru––dengan kalangan petani
57