Page 159 - Perspektif Agraria Kritis
P. 159

Perspektif Agraria Kritis



                     Lebih  jauh,  isu  agraria  ini  ternyata  sebelumnya  juga
              absen  dalam  diskusi  mengenai  sejarah  siklus  konflik  Aceh.
              Padahal  aspek  keagrariaan  amat  kental  mewarnai  sejarah
              konflik dan perdamaian di Aceh. Tulisan ini, oleh karena itu,
              dimaksudkan   sebagai  upaya  awal  untuk  mengisi  kekosongan
              ini  dengan  cara  menguakkan  bagaimana  dimensi  agraria  ini
              turut  berperan  pada  dinamika  konflik  dan  perdamaian  di
              Aceh.


              AGRARIA, KONFLIK, PERDAMAIAN


                     Berbicara mengenai isu agraria, topik ini pada dasarnya


              mengacu pada “kontestasi  di  seputar  penguasaan  dan  kontrol
              atas  tanah,  perairan  maupun  udara  (baca:  sumber-sumber
              agraria) beserta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.”



              Ia lebih  jauh juga mencakup  “kontestasi  menyangkut  relasi-
              relasi  produksi  di  sepanjang  proses  pengusahaan  sumber-
              sumber agraria itu, serta distribusi berbagai manfaat ekonomi
              dan politik yang dihasilkan darinya.”
                     Ada  empat  tahap  di  mana  isu  agraria  ini  memegang
              peranan  kunci  dalam  siklus  konflik  dan  perdamaian  (UNEP
              2009).  Pertama,  isu  agraria  menjadi  faktor  risiko,  yaitu  jika
              suatu struktur agraria dianggap sangat problematis dan tidak
              adil sehingga memicu aksi perlawanan dan kekerasan. Kedua,
              ia  lebih  merupakan  dampak,  yaitu  jika  dinamika  konflik  itu
              sendiri menimbulkan perubahan agraria yang mendasar.

                     Selanjutnya,  ketiga,  ia  dapat  menjadi  faktor  peluang,
              yaitu ketika kebijakan agraria secara sengaja dirancang untuk
              menyelesaikan  konflik  dan  mencegah  berulangnya  konflik.
              Terakhir,  isu  agraria  ini  kembali  menjadi  faktor  risiko,  yaitu
              bila konstelasi khusus dan kontestasi pasca-konflik melahirkan
              berbagai  komplikasi  di  bidang  keagrariaan  yang  memicu
              ketegangan dan bahkan konflik baru.




                                          94
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164