Page 217 - Perspektif Agraria Kritis
P. 217

Perspektif Agraria Kritis



                     Kelima, dari sisi bentuk gerakan, perjuangan agraria NU
              secara dialektis juga melibatkan dua jenis gerakan yang telah
              dijelaskan dalam bab pertama. Selama paroh pertama dekade
              1960-an, gerakan agraria NU itu terutama mengambil bentuk
              perjuangan  akses,  yakni  dalam  rangka  implementasi  land
              reform.  Pasca  1965,  gerakan  NU  mulai  mengambil  bentuk
              perjuangan kontra-eksklusi seiring dengan merebaknya upaya-
              upaya  pengambilalihan  (kembali)  tanah-tanah  yang  telah
              diterima oleh rakyat melalui program land reform.

                     Terlepas dari signifikansi di atas, harus diakui bahwa
              berbagai ijtihad pemikiran dan perjuangan sosial-politik NU di
              bidang  agraria  belum  terkerangkai  secara  utuh  dan  padu.
              Kebanyakan kiprah agraria itu merupakan tanggapan spesifik
              dan  parsial,  seringkali  tidak  mencerminkan  koherensi  yang
              kuat  dan  bahkan  kerap  tidak  saling  sejalan  satu  sama  lain
              (misalnya, keputusan soal gadai yang telah dijelaskan di atas
              dibandingkan  dengan  keputusan  Muktamar  1929  dan  1935
              serta Konferensi 1957). Hal ini memang bisa dimaklumi karena
              kebanyakan kiprah itu ditujukan untuk merespon kasus-kasus
              individual tanpa ada pretensi sama sekali untuk menghasilkan
              ijtihad  keagamaan  atau  gerakan  sosial  yang  komprehensif
              mengenai persoalan agraria.

                     Bagaimanapun, seiring kompleksitas persoalan agraria
              dan ramifikasinya yang semakin pelik dewasa ini, kebutuhan
              atas  kerangka yang komprehensif itu sudah menjadi sebuah
              tuntutan yang tidak bisa dielakkan. Dalam kaitan inilah maka
              apa  yang  telah  penulis  uraikan  di  bab  pertama  mengenai
              karakteristik “perspektif agraria  kritis”  bisa menjadi salah satu
              acuan  awal  untuk  mulai  memikirkan  dan  mengembangkan
              kerangka yang komprehensif tersebut.

                     Semoga. []







                                          152
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222