Page 267 - Perspektif Agraria Kritis
P. 267
Perspektif Agraria Kritis
hubungan dialektis manusia geografi — 27
dengan — 3 hak asal usul — 79, 88
pengaturan — xxvii kasus-kasus — 133
transformasi — 3, 22. Lihat kebijakan agraria — 79-81.
juga: agraria-lingkungan, Lihat juga: desa inklusif
transformasi agraria
— sebagai ruang dinamis 27 kekuatan produksi — 55
kemiskinan (kaum miskin) di
Biologi 11
— Lihat: miskin, pedesaan
Bio-teknologi 25, 26 kepala — 72
kesempatan kerja di — 76
Bogor (Jawa Barat) 53, 142 keuangan — 71
Deklarasi — 142
kewenangan — 71, 72, 80, 88
Bumi konflik di — 121, 138
permukaan — Lihat: tanah krisis (di) — 73-79, 138
— menurut UUPA 1960 xliv, masalah — xxxviii
9, 11, 163-164, 187 membangun — 71
— sebagai bagian dari otonomi — 80, 81, 88
sumber-sumber agraria pelapisan sosial di — 56, 87
xliv, 9, 10, 13, 99, 187 pembangunan — 4-6, 71, 120
pembaruan — xxvii, xlvi, 3,
Buruh (perburuhan) 39, 67, 89
relasi-relasi — 16, 47, 49, 61, Pemerintah — 87
128, 129
serikat — 147 penelitian — 144n20
UUPA 1960 tentang — 176 perencanaan — 71
— Harian Lepas 19 pertarungan politik di — 137-
140
— kebun 86, 20 perubahan agraria di — 73-79
— tani 48, 56, 78
politik — 71
Cengkeh 154 radikalisasi — 137n14
redistribusi aset negara
Cipasung (Jawa Barat) 118
kepada — 80
Desa (pedesaan) relasi intra- dan antar-— 84,
aset — 71, 88 85, 87
Badan Perwakilan — 87 relasi negara dengan — 71, 80,
Badan Usaha Milik — 58, 59 84, 85
basis massa NU di — 113, 120, sebagai lokasi reforma agraria
133 xxxvii
dana — 80 sejarah — 144n20
Data Potensi — 76, 78 sistem nafkah — 59
demokratisasi — 72, 84, 85, 87 sosiologi — 183, 185, 186, 187
elite — 72
202

