Page 271 - Perspektif Agraria Kritis
P. 271

Perspektif Agraria Kritis


              — milik dalam hukum Islam        kawasan  —     xxxiii,  xxxiv,
                 115, 116, 117, 118, 119, 123, 125,   xxxvii, 45, 89
                 130,  136,  140,  141,  143,  154,   komoditas ke—an   77
                 155,                          pelepasan kawasan —   xxxvii,
              — milik privat (individual)   15,   xxxviii
                 30,  57,  58,  86.  Lihat  juga:   pengertian —   9
                 property                      penggundulan —   19, 54
              —  milik  berdasarkan  hukum     penguasaan —   119-120
                 adat   liii, 169, 171, 172    perusakan —   18-19
              — milik mutlak   Lihat:          redistribusi —   120
                 eigendom                      regim ke—an   24
              — opstal   174                   sumber daya —   46
              — pakai   58, 123, 171, 172, 176   tanah ke—an   xliv, 50, 116n6
              — pekulen   172                  tutupan —   xxxiii
              — pengelolaan   58               usaha ke—an   76
              — perempuan   66                 — adat   Lihat: adat, hutan
              — sanggan   172                  — hak   88
              — sewa tanah pertanian   177     —  negara      88      Lihat  juga:
              — tenurial   15                     hutan, kawasan
              — tradisional   36, 167n1        — primer   18
              — ulayat   88, 169               —    sebagai   bagian   dari
              — usaha bagi hasil   177            sumber-sumber agraria   9,
                                                  66, 99
              Helsinki
              perundingan damai di —   99      Indeks gini
              MoU —   93, 95, 100, 104, 105,   —  berdasarkan  pengeluaran
                 107, 108                         rumah tangga   54, 83
              Lihat  juga:  ketegangan  pasca   —  berdasarkan  penguasaan
                 MoU Helsinki                     aset agraria   54, 83

              Hukum agraria                    Industri
              dualisme —   liii                bias kepentingan —   28
              pluralisme —   liii              skala —al   76
              politik —   133                  —alisasi   175, 179
              unifikasi —   liii               — ekstraktif   54
              — berdasarkan adat   liii, 169,   — kehutanan   22
                 170                           — semen   79
              — formal   liii                  Investasi
              — kolonial   liii, 133-134, 163
                                               pengambilalihan tanah dalam
              Hutan                               —  18-19
              hasil —   9, 22, 171, 175        ekstraksi surplus pada —   19,
              industri ke—an   22                 22



                                          206
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276