Page 70 - Perspektif Agraria Kritis
P. 70
Bagian I. Pendahuluan
na ja yan banyak
dituduhkan, justru memiliki relevansi dan pengaruh yang
cukup besar pada perspektif-perspektif kritis mengenai
pembangunan pedesaan dan aktivisme politik dewasa ini,
sebagaimana ditunjukkan oleh kumpulan tulisan dalam edisi
khusus The Journal of Peasant Studies ini.
Posisi teoritis buku ini pada dasarnya adalah sejalan
dengan tradisi kesarjanaan kritis seperti yang digambarkan
secara singkat dalam kutipan Borras di atas. Oleh karena itu,
berbagai wawasan teoritis yang lahir dari tradisi kesarjanaan
kritis ini mengenai pertanian keluarga, diferensiasi petani,
transisi agraria, perlawanan petani, politik kelas, land reform,
transformasi agraria dan semacamnya juga menjadi pendirian
dasar buku ini. Hanya saja, penulis sengaja tidak membahas
secara detail pendirian semacam itu ataupun membicarakan
diskusi teoritis di atas secara khusus dalam buku ini. Hal ini
sesuai tujuan penulisan buku ini yang bukan dimaksudkan
untuk membahas agraria sebagai “subjek kajian”, melainkan
lebih membahasnya sebagai “pendekatan” atau “perspektif”
yang bersifat kritis.
Mengenai kualifikasi dari “perspektif kritis” ini, penulis
pada dasarnya mengacu pada paparan Ben White (1987: 69-
70) ketika membahas “pendekatan kritis atas pembangunan
pedesaan”. White, selain memberi ciri “inter-disiplin” dan
“komparatif”, juga memberikan karakteristik berikut ini
terhadap pendekatan kritis:
“... suatu kepedulian yang ajeg terhadap isu-isu
keadilan sosial dan ekonomi sebagai bagian dari
pemahaman kita atas apa makna pembangunan
pedesaan itu serta sebagai bagian pokok dari
makna ‘pembangunan’ itu sendiri, betapapun
penekanan ini tidaklah popular di berbagai
penjuru dunia dan di banyak masa.”
5