Page 74 - Perspektif Agraria Kritis
P. 74

Bagian I.  Pendahuluan


                     Mengenai  lingkup  pengertian  sumber-sumber  agraria,
              Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
              Pokok-pokok Agraria (atau  lebih  dikenal sebagai UU  Pokok
              Agraria, UUPA) telah memberikan batasan tegas yang dapat
              dijadikan sebagai acuan. Pasal 1 ayat (2) UUPA mencantumkan
              ketentuan berikut  ini  yang  dapat diartikan sebagai  cakupan
              sumber-sumber agraria:
                     “Seluruh  bumi,  air  dan  ruang  angkasa,
                     termasuk  kekayaan  alam  yang  terkandung  di
                     dalamnya...”

                     Ketentuan ini diuraikan lebih rinci dalam ayat (4), (5)
              dan (6) pasal yang sama sebagaimana dikutip berikut ini:
                     “Dalam  pengertian  bumi,  selain  permukaan
                     bumi, termasuk pula tubuh bumi di bawahnya
                     serta yang berada di bawah air.”

                     “Dalam pengertian air, termasuk baik perairan
                     pedalaman maupun laut...”

                     “Yang  dimaksud  dengan  ruang  angkasa  ialah
                     ruang di atas bumi dan air…”

                     Berdasarkan  ketentuan  yang  dinyatakan  empat  ayat
              dalam  Pasal  1  UUPA  di  atas,  Sitorus  (2002:  35)  kemudian
              merumuskan lima jenis sumber-sumber agraria sebagaimana
              diringkaskan berikut ini:

              1.  Tanah  atau  permukaan  bumi  yang  merupakan  modal
                  alami utama bagi kegiatan pertanian dan peternakan.
              2.  Perairan  baik  berupa  sungai,  danau  atau  laut  yang
                  merupakan modal alami utama bagi kegiatan perikanan,
                  baik perikanan budidaya atau tangkap.
              3.  Hutan yang berarti kesatuan flora dan fauna dalam suatu
                  wilayah  di  luar  kategori  tanah  pertanian  yang  merupakan
                  modal alami utama bagi komunitas-komunitas perhutanan
                  yang hidup dari pemanfaatan hasil hutan menurut kearifan
                  tradisional.


                                           9
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79