Page 33 - Modul Dasar-dasar pewarisan sifat
P. 33
Mari kita lihat salah satu persilangan Mendel, di mana dia menyilangkan
tanaman tinggi dan kerdil (gbr 2.5). Pada generasi induk, atau P, tanaman
kerdil yang berkembang biak murni menghasilkan tanaman tinggi yang
berkembang biak murni. Keturunan dari persilangan ini disebut sebagai
keturunan pertama, atau F1. Mendel juga menyebut individu F1 ini sebagai
hibrida karena keturunannya merupakan campuran dari kedua induknya
dengan ciri yang berbeda. Kami akan menyebut keturunan ini sebagai
monohibrida karena mereka adalah hibrida hanya untuk satu karakteristik
(ketinggian).
Karena semua tumbuhan F1 tumbuh tinggi, Mendel menyebut tinggi
sebagai sifat dominan. Alternatifnya, kerdil, dia sebut sebagai resesif.
Perhatikan bahwa ketika menyilangkan individu dominan yang berkembang
biak murni dengan individu resesif yang berkembang biak murni, semua
keturunan F1 mengekspresikan sifat dominan tersebut. Mendel bertanya-
tanya apa yang terjadi dengan sifat kerdil di generasi F1.
Ketika keturunan F1 dari gambar 2.5 membuahi sendiri untuk
menghasilkan generasi kedua, atau F2, keduanya muncul keturunan tinggi
dan kerdil; karakteristik resesif (katai) muncul kembali. Di antara keturunan F2,
Mendel mengamati 787 tanaman tinggi dan 277 tanaman kerdil dengan
perbandingan 2,84: 1. Mendel menyadari bahwa rasio ini mendekati rasio 3:
1, yang menunjukkan kepadanya mekanisme pewarisan yang bekerja pada
tinggi tanaman kacang polong.
30