Page 39 - Modul Dasar-dasar pewarisan sifat
P. 39
adalah untuk mendemonstrasikan bahwa rasio genotipe ini ada pada
keturunan F2, ketika kita hanya dapat mengamati fenotipe.
Cara termudah untuk menguji hipotesis adalah dengan membuahi
sendiri individu F2 untuk menghasilkan generasi F3, yang dilakukan Mendel
(gbr. 2.8). Hukum segregasi memprediksi frekuensi dari setiap kelas fenotipik
yang akan dihasilkan.
Tanaman kerdil F2 harus homozigot resesif, dan karena itu, ketika selfing,
mereka harus menghasilkan hanya gamet d dan hanya satu keturunan
kerdil/katai di generasi F3.
Gambar 2.8 Mendel pembuahan sendiri tanaman F2 tinggi dan kerdil. Untuk menentukan
genotipe F2, Mendel melakukan selfed pada semua tanaman kerdil dan menemukan bahwa
mereka hanya menghasilkan keturunan katai, yang konsisten dengan katai sebagai genotipe
homozigot. Ketika selfing tanaman F2 tinggi, 2/3 menghasilkan keturunan F3 tinggi dan kerdil
dalam rasio 3: 1, yang konsisten dengan tanaman F2 tinggi yang heterozigot. Tanaman F2
tinggi yang tersisa hanya menghasilkan keturunan F3 yang tinggi, menunjukkan bahwa
tanaman F2 ini homozigot.
Tanaman tinggi F2, bagaimanapun, harus merupakan kelompok yang
heterogen secara genotip: sepertiga harus DD homozigot, dan dua pertiga
Dd heterozigot. Homozigot tinggi, ketika selfed, seharusnya hanya
menghasilkan keturunan F3 yang tinggi (secara genotip DD). Namun, setiap
heterozigot F2, ketika selfed, harus menghasilkan keturunan yang tinggi dan
kerdil dalam rasio yang identik dengan yang dihasilkan oleh tanaman F1
mandiri: tiga tinggi untuk satu katai.
36