Page 64 - Modul Dasar-dasar pewarisan sifat
P. 64

Kajian 4

                                      Modifikasi Bentuk Pewarisan Mandelian
               4.1 Variasi Dominasi

                       Sebuah  alel  dominan  didefinisikan  dalam  bab  2  sebagai  salah  satu

               yang  menentukan  fenotipe  individu  heterozigot,  dan  alel  resesif  tidak  akan
               mempengaruhi  fenotipe  tersebut.  Dalam  hal  ini  adalah  bahwa  dalam

               organisme  diploid,  alel  dominan  hanya  memerlukan  satu  salinan  untuk

               menentukan fenotipe, tetapi alel resesif memerlukan dua salinan (kecuali jika

               hanya  ada  satu  salinan  gen,  seperti  pada  kromosom  X)  pada  mamalia

               jantan).
                       Menyilangkan  dua  heterozigot  ketika  dominasi  selesai  selalu

               menghasilkan  rasio  fenotipik  dominan  terhadap  resesif  3:  1.  Namun,  dalam

               beberapa kasus, hubungan dominan-resesif sederhana ini tampaknya tidak

               berfungsi. Pertama-tama kita akan membahas dua dari fenomena ini yaitu
               dominasi tidak lengkap dan kodominansi,  di mana genotipe heterozigot tidak

               menunjukkan fenotipe dominan yang sederhana. Beberapa saat kemudian,

               kita akan membahas situasi di mana satu alel dapat menghasilkan fenotipe

               dominan dan resesif.
               Dominasi Tidak Lengkap

                       Ketika  kami  memeriksa  tanaman  jam  empat  (Mirabilis  jalapa),  kami

               menemukan  dua  jenis  warna  bunga  homozigot.  Yang  pertama  memiliki

               kelopak  bunga  berwarna  merah,  dan  yang  lainnya  berwarna  putih.  Jika

               tanaman  berbunga  merah  berkembang  biak  murni  disilangkan  dengan
               tanaman putih murni, keturunan heterozigot memiliki kelopak merah muda.

               Jadi, berdasarkan definisi asli dari dominasi, yaitu fenotipe yang diamati pada

               heterozigot, baik merah maupun putih tidak dominan. Sebaliknya, fenotipe
               perantara diamati.

                       Jika  tanaman  F1  berbunga  merah  muda  ini  disilangkan,  tanaman F2

               muncul dengan perbandingan 1: 2: 1, masing-masing memiliki kelopak bunga

               berwarna merah, merah muda, atau putih (gbr 5.1). Rasio 1: 2: 1 ini adalah

               rasio genotipe yang sama dengan yang dijelaskan Mendel dalam persilangan
               F1 monohibrida.


                                                                                                        61
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69