Page 116 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 116
Sekolah Pendidikan Menengah Pangreh Praja: MOSVIA Magelang 1927-1942 | 111
wijs Eeredienst, 1935: 112). Berkurangnya dari pribumi sendiri. Formasi ini sama hal-
jumlah pengajar di MOSVIA Magelang nya dengan guru yang ada di Sekolah Raja
sangat berpengaruh, karena guru di MOS- dan di OSVIA.
VIA Magelang memiliki peran yang sangat Beberapa guru di MOSVIA Magelang
besar dalam kegiatan sehari-hari siswa. tidak hanya berprofesi menjadi guru me-
lainkan mereka seorang pengacara. “15
4. Guru guru kebanyakan memiliki profesi sebagai
pengacara; 11 diantaranya memilki serti-
Guru adalah ujung tombak pendidikan. fikat mengajar sekolah menengah; 4 yang
Perannya di sekolah sangat menentukan lain lengkap; 7 memiliki sertifikat men-
karena kedudukannya sebagai pengajar, gajar (Departement van Onderwijs Eere-
pendidik dan pegawai. Kedudukannya dienst, 1930: 115)” Kondisi ini dapat di-
yang paling penting adalah sebagai penga- maklumi karena memang kebutuhan untuk
jar dan pendidik yakni sebagai guru (S. Na- mengajar hukum di MOSVIA Magelang
sution, 1999: 91). Guru merupakan tenaga sangat tinggi. Mata pelajaran hukum san-
pengajar yang penting didalam menjalank- gat penting untuk diajarkan kepada siswa
an pendidikan di sekolah. Peran guru di di MOSVIA Magelang.
MOSVIA Magelang sangatlah penting. Guru-guru di MOSVIA Magelang
Seorang guru harus memenuhi syarat- bertempat tinggal di lingkungan sekolah
syarat untuk dapat mengajar di MOSVIA (Departement van Onderwijs Eeredienst,
Magelang. Ada bebeberapa ketentuan yang 1930: 115). Mereka menempati rumah-ru-
harus dipenuhi seorang guru untuk dapat mah guru yang telah disiapkan oleh pen-
mengajar di MOSVIA Magelang. gelola sekolah. Guru-guru di MOSVIA
“…18 slechts over een akte L.O. Magelang harus tetap berada di MOS-
besechikten. Twalf van deze laatsten VIA Magelang karena memang kegiatan
waren Inlanders. Het total aantal In- di MOSVIA Magelang tidak hanya untuk
dlandsche leerkrachten bedroeg 15,
dat der vrouwelijke 4. (18 orang yang belajar mengajar saja, melainkan banyak
memilki sertifikat mengajar. Dua be- kegiatan yang dilakukan setelah selesai
las orang merupakan orang pribumi. pembelajaran.
Jumlah guru asli ada 15, 4 diantaran-
ya wanita) (Departement van Onder- 5. Kurikulum
wijs Eeredienst, 1928: 114)”
Seorang guru yang mengajar di MOS- Kurikulum merupakan suatu rencana yang
VIA Magelang harus memenuhi syarat disusun untuk melancarkan proses belajar
dengan dibuktikan memiliki sertifikat men- mengajar dibawah bimbingan dan tang-
gajar sekolah di Hindia Belanda. Sertifikat gung jawab sekolah atau lembaga pendi-
mengajar dikeluarkan oleh Pemerintah dikan (S. Nasution, 1999: 91). MOSVIA
Hindia Belanda, yang untuk mendapatkan- di Magelang memiliki kurikulum yang dis-
nya harus lulus dari pendidikan guru ter- usun agar tujuan pendidikan di MOSVIA
lebih dahulu. Guru di MOSVIA Magelang Magelang tercapai. Terjadinya reorgani-
sama-sama diisi oleh guru Belanda dan sasi tahun 1927 tentu mengakibatkan pe-
Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019