Page 111 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 111
106 | Septian Teguh Wijiyanto
Mata pelajaran yang diberikan di OS- hanya disebabkan oleh keadaan di dalam
VIA tentu memberikan pelajaran bahasa negeri melainkan kondisi di luar negeri
Belanda, Melayu dan Jawa sebagai pola yang memberikan dampak bagi terciptanya
komunikasi kepada Pemerintah Hindia Be- perhatian terhadap memperjuangkan nasib
landa dan juga masyarakat Hindia Belanda masyarakat Hindia Belanda. Kondisi yang
secara luas. Peraturan umum pendidikan di terjadi di dunia internasional mendorong
Hindia Belanda tahun 1910 menyebutkan semangat kebangsaan muncul. Kesadaran
peleburan beberapa jurusan di OSVIA: (1) akan nasionalisme yang berasal dari kaum
prinsip dan kaidah hukum, (2) administrasi intelektual diprakarsai oleh sekolah-seko-
negara Hindia Belanda, (3) kependudukan, lah yang didirikan oleh Pemerintah Hindia
(4) bidang pertahanan dan perairan, dan (5) Belanda. Salah satu yang memprakarsai
bidang pemetaan (Departement van On- kesadaran akan semangat nasionalisme
derwijs en Eeredienst, 1911: 118). adalah siswa-siswa lulusan OSVIA.
OSVIA melahirkan lulusan-lulusan Siswa-siswa lulusan dari OSVIA yang
yang kelak menjadi tulang punggung pan- telah mendapatkan jabatan-jabatan di Pe-
greh praja dan dipandang sebagai bentuk merintah Hindia Belanda justru banyak
kepegawaian sipil modern di masa depan yang terlibat dalam gerakan-gerakan poli-
(Sutherland, 1983: 225). Siswa-siswa OS- tik di Indonesia bahkan mereka sebagai to-
VIA benar-benar menjadi harapan dalam koh yang memiliki pengaruh besar. Kaum
melanjutkan pemerintahan baik oleh para nasionalis semakin gencar melakukan per-
orang tua maupun oleh Pemerintah Hindia lawanan terhadap politik kolonial. Organi-
Belanda sendiri. Pemerintah Hindia Be- sasi selain Budi Utomo dan Sarekat Islam
landa mempersiapkan siswa-siswa OSVIA bermunculan lahir sebagai bentuk menuju
dengan pendidikan di OSVIA yang sangat persatuan kebangsaan. Organisasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan administra- lahir menggunakan arah pergerakan yang
si Pemerintahan Belanda. tidak lagi kooperatif terhadap Pemerintah
Hindia Belanda, sehingga pergerakan or-
3. Reorganisasi OSVIA menjadi MOSVIA ganisasi cenderung radikal.
Semangat kaum nasionalis diirin-
Politik Etis yang diterapkan di Hindia Be- gi dengan pemberontakan yang terjadi
landa memberikan dampak kepada para pada tahun 1926-1927 di Sumatra dan
siswa yang berasal dari pribumi dan golon- Jawa. Tuntutan-tuntutan dari buruh dalam
gan priyayi dalam membuka pengetahuan sarekat pekerja dan juga petani mengger-
mereka. Kondisi masyarakat di Hindia Be- akkan pemberontakan yang terjadi (Rut-
landa mengakibatkan para siswa di seko- gers, 2012: 35-38). Perlawanan-perlawan
lah Hindia Belanda membuka mata mere- di daerah tidak menimbulkan gerakan-ger-
ka dan melahirkan gerakan-gerakan kearah akan yang memiliki hasil terlebih tidak
perbaikan nasib masyarakat Hindia Belan- adanya tuntutan-tuntutan agraris yang
da. jelas.
Munculnya gerakan-gerakan dari Pemerintah Hindia Belanda menilai
kaum intelektual Hindia Belanda tidak akibat dari perhatian terhadap pendidikan
Jurnal Sejarah