Page 49 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 49
44 | Rezza Maulana
PENDAHULUAN sebagai minoritas yang eksklusif, padahal
tidak. Oleh karena itu, mengapa dan apa
tudi tentang pendidikan di gerakan yang sudah GAI berikan di bidang pen-
Ahmadiyah ini berangkat dari ke- didikan khususnya lewat sekolah umum?
Scenderungan para peneliti yang lebih Dan bagaimana strategi mereka dalam
memperhatikan aspek teologi dan status- membangun sarana prasarana serta mema-
nya sebagai korban kekerasan massa, ter- jukan ilmu dan pengetahuan?
utama setelah dikeluarkannya fatwa MUI Dengan pendekatan historis, penulis
tahun 2005 (Burhani, 2013b, pp. 22–26). akan menjelaskan lebih dulu perkemban-
Burhani mencatat bahwa salah satu ket- gan awal GAI dan konteks sosial politik
ertarikan mereka adalah keingintahuan yang mendorong mereka mendirikan lem-
siapa sebenarnya Ahmadiyah. Setidakn- baga pendidikan dan dinamikanya hingga
ya ada empat kategori referensi mengenai masa setelah Orde Baru, terutama setelah
Ahmadiyah berdasarkan penekanannya dikeluarkannya fatwa MUI tahun 2005.
yaitu pendekatan (1) historis, (2) pendeka- Kemudian dengan mengenal dan mema-
tan HAM dan kebebasan beragama, (3) hami pemikiran beberapa tokoh GAI, ter-
pendekatan media dan komunikasi mod- utama yang terlibat dalam lembaga pendi-
ern, dan (4) pendekatan religious studies. dikan, visi dan misi lembaga pendidikan
Dari kajian yang sudah ada tersebut, Najib akan lebih tereksplorasi. Apalagi dengan
Burhani masih menemukan kesenjangan memahami posisi, latar belakang dan usaha
beberapa tema antara lain; belum adanya para tokoh tersebut proses perkembangan
kajian mengenai perbandingan antara Ah- dan dinamika yayasan sekolah akan terli-
madiyah dengan kelompok minoritas lain hat lebih jelas. Sedangkan untuk meninjau
seperti Lia Eden, Shiah atau bahkan den- kontribusi mereka dalam pengembangan
gan kelompok Kristen. Tema lain yang ilmu (pemikiran) dan pengetahuan, karya
belum tergarap adalah sistem filantropi – karya tulis para tokoh lokal menjadi
gerakan yang mana telah membuat kelom- sumbernya, termasuk di dalamnya rujukan
pok Ahmadiyah berkembang dan bertahan – rujukannya pada karya tokoh Ahmadiyah
hingga saat ini. di luar negeri.
Tulisan ini mencoba mengisi kekoson- Dalam beberapa referensi sejarah
gan kajian tersebut dengan membahas salah mengenai Ahmadiyah di Indonesia seper-
satu amal usaha kelompok Ahmadiyah ti Blood (Blood, 1974), Zulkarnain (Zu-
Lahore di Indonesia (GAI) melalui pendi- lkarnain, 2005a) dan Beck (Beck, 2005),
dikan yaitu Yayasan PIRI atau Perguruan pembahasan mengenai latar belakang, ke-
Islam Republik Indonesia yang berkantor munculan, perkembangan dan pemikiran
pusat di kompleks PIRI, Jl. Kemuning No. teologis gerakan lebih banyak mendapa-
14 Baciro, Yogyakarta. Jalur pendidikan tkan perhatian. Begitu juga dengan pers-
merupakan salah satu aspek kontributif inggungannya dengan kelompok ortodoksi
di masyarakat yang kurang diperhatikan tetap menjadi daya tarik kajian para peneli-
oleh para peneliti sebelumnya sehingga ti, baik Ahmadiyah Lahore maupun Qodi-
keberadaan gerakan Ahmadiyah terkesan an. Kalau pun ada, masih sangat minim
Jurnal Sejarah