Page 52 - E-Book Diversitas Mangrove Pesisir Pantai Gresik
P. 52
Daun pada Spesies tumbuhan mangrove memiliki selapis epidermis di
bagian atas dan bawah daun dengan ketebalan yang bervariasi antar spesies.
Namun demikian, pada umumnya epidermis atas lebih tebal dibandingkan
epidermis bawah. Kutikula dan epidermis yang tebal merupakan satu bentuk
adaptasi tumbuhan untuk mengurangi laju transpirasi. Keduanya dapat menjadi
penghalang (barrier) hilangnya air secara berlebihan dari tubuh tumbuhan. Ciri-
ciri ini serupa dengan tumbuhan xeromorfic yang diakibatkan oleh adanya
intensitas penyinaran yang tinggi disertai kandungan air yang minim akibat
kondisi saline pada ekosistem mangrove.
Hipodermis
Hipodermis merupakan jaringan sub epidermis yang terletak di bawah
lapisan epidermis. Jaringan ini tersusun atas jaringan kolenkim yang berfungsi
untuk penyimpanan air. Pengaruh tingkat salinitas pada habitat mangrove
direspon dengan mikroanatomi struktur hypodermis yang berbeda di setiap
spesiesnya. Bentuknya ada yang selapis dan beberapa lapis sel hipodermis. Seperti
yang terlihat pada spesies Bruguiera cylindrica dengan selapis hipodermis.
Sedangkan Avicennia lanata dengan lebih dari selapis hypodermis. (lihat gambar…).
Habitat dinamis dengan kebutuhan respon terhadap lingkungan salin ini
juga berdampak pada struktur dan tingkat ketebalan lapisan hypodermis. Rhizopora
apiculata mempunyai hipodermis paling tebal dibandingkan dengan spesies
lainnya, sedangkan kedua spesies Lumnitzera dan Sonneratia alba tidak memiliki
hipodermis. Kedua spesies Lumnitzera memiliki jaringan penyimpan air (water
storage) di bagian tengah daun berupa jaringan berdinding sel tipis tanpa klorofil.
Hipodermis pada tumbuhan mangrove merupakan jaringan penting untuk
penyimpanan air sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungan yang saline.
52 | D r a f b u k u D i v e r s i t a s M a n g r o v e - A n i s S h o f a t u n