Page 206 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 206

mg/dl,  glukosa  darah  sesaat  165  mg/dl.  Ibu  ini  sudah  setahun  menjalani  diet  DM  .

                     kebiasaan makan di rumah : makan pokok 3 x sehari , 2 kali makan snack/ makan cemilan
                     (yang disukai adalah gorengan dan kue kering), lauk hewani telur bebek, kadang jeroan,
                     usus, dan ikan sarden dan lauk nabati tempe tahu setiap hari sekali makan 1 potong
                     sedang, sayuran yang sering dikonsumsi bayam, kol, wortel, kangkung, buah yang seing

                     dikonsumsi pepaya, pisang atau semangka 1 potong setiap harinya. Ibu ini jarang minum
                     air putih, atau kurang minum (setiap hari hanya mium 1 gelas teh tawar dan setiap pagi
                     minum susu tawar). Buatlah rencana asuhan gizi bagi ibu tersebut!



                                                     Ringkasan



                     Dalam mengerjakan kasus-kasus gout arthritis pakailah asuhan gizi terstandart dengan
               benar. Mulailah dengan menuliskan semua data pasien dengan jelas dan benar.  Baru setelah
               itu,  mulai dengan  melakukan  skrining  gizi  dengan  memakai  form  skrining  gizi  yang  sesuai

               dengan keadaan pasien. Setelah melakukan skrining gizi lakukanlah assessment gizi meliputi
               pengkajian antropometri, biokimia, fisik klinis, dietary history dan data lain yang menunjang
               untuk menyimpulkan keadaan pasien. Dari data assessment kita bisa menegakkan diagnosis
               gizi pasien. Setelah diagnosis gizi kita tegakkan barulah kita bisa melakukan rencana intervensi

               gizi. Rencana intervensi gizi bisa dimulai dari penentuan preskripsi diet pasien, menentukan
               tujuan dan syarat diet, menghitung kebutuhan gizi dan merencanakan makan sehari untuk
               pasien.  Dalam  melakukan  perencanaan  gizi,  tujuan  dan  syarat  gizi  perlu  melihat  kondisi
               pasien.  Selain  kegiatan  di  atas  perlu  juga  kita  merencanakan  konseling  gizi  pasien  dan

               membuat  rencana  monitoring  serta  evaluasi  gizi  bagi  pasien.  Terakhir  dalam  melakukan
               asuhan gizi kita bisa tulis rencana tindak lanjut untuk pasien yang bersangkutan.


















                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         197
   201   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211