Page 332 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 332
1. Teori Supersaturasi
Kalsium, oksalat dan fosfat membentuk banyak senyawa kompleks terlarut yang stabil
dengan komposisinya terdiri atas zat itu sendiri dan substansi urin lainnya. Akibatnya, aktivitas
ion bebas dari zat itu lebih rendah dari pada konsentrasi kimiawinya, dan hanya dapat diukur
melalui teknik tidak langsung. Penurunan ligan seperti sitrat dapat meningkatkan aktivitas ion
tanpa mengubah konsentrasi kalsium dalam urin. Supersaturasi urin dapat ditingkatkan
melalui dehidrasi atau melalui ekskresi yang berlebihan dari pada kalsium, oksalat, fosfat sistin
atau asam urat. Selain itu pH urin juga perlu diperhatikan karena fosfat dan asam urat
merupakan asam lemah yang akan meningkatkan konsentrasi pada pH yang rendah
(Wortmann, 2012).
Inisiasi dan pembentukan batu ini menggambarkan bahwa pembentukan kristal-kristal
diawali dari dalam ginjal. Agar kristal terbentuk urin harus jenuh sehubungan dengan materi
batu yang akan terbentuk, hal inilah yang disebut supersaturasi. Tingkat kejenuhan ini
berkorelasi dengan pembentukan batu, maka menurunkan tingkat kejenuhan ini efektif untuk
mencegah kekambuhan batu (Worcester et al, 2008).
2. Nukleasi
Batu terbentuk di dalam saluran kemih karena adanya inti batu (nucleus). Pertikel yang
kelewat supersaturasi akan mengalami pengendapan dan memulai nukleasi sehingga akhirnya
membentuk batu (Purnomo, 2011).
3. Penghambat kristalisasi
Inti yang stabil harus tumbuh dan berkelompok untuk membentuk sebuah batu yang
mempunyai arti klinis. Urin mempunyai banyak inhibitor poten pada proses pertumbuhan dan
pengelompokan kalsium oksalat dan kalsium fosfat, tetapi tidak berfungsi untuk
penghambatan asam urat, sistin atau struvit. Piroposfat anorganik adalah inhibitor poten
untuk kalsium fosfat dari pada kalsium oksalat. Glikoprotein menghambat pembentukan
kalsium oksalat (Favus et al, 2000).
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur kalsium oksalat, kalsium fosfat,
asam urat, magnesium-amonium-fosfat, xanthyn, sistin, silikat dan unsur lainnya.
a. Batu Kalsium
Batu jenis ini paling banyak di jumpai, yaitu sekitar 70 sampai 80 persen dari seluruh
kasus batu saluran kemih. Kandungan batu jenis ini bisa tunggal atau gabungan terdiri atas
kalsium oksalat saja atau dengan kalsium fosfat. (Purnomo, 2011).
Faktor terjadinya batu kalsium adalah:
1) Hiperkalsiuri adalah kadar kalsium di dalam urin lebih besar dari 250-300 mg/24 jam.
Penyebab terjadinya hiperkalsiuri ini bisa berupa hiperkalsiuri idiopatik yang bersifat
Dietetik Penyakit tidak Menular 323