Page 31 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 31

Dra. Hayati, M. Ag

                    “Maka  kawinilah  wanita-wanita  (lain)  yang  kamu
                    senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu
                    takut  tidak  akan  dapat  berlaku  adil,  Maka
                    (kawinilah) seorang saja" (QS. An-Nisa': 3).
                    Dari  ayat  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  untuk
            memenuhi  kebetulan  seks  yang  terlalu  tinggi  dan
            menghindari  diri  dari  prilaku  seks  yang  menyimpang,
            poligami  diizinkan  tetapi  dibatasi  hanya  maksimal  empat.
            Namun  pernikahan  yang  ideal  menurut  al-Qur’an  adalah
            monogami  sebagaimana  yang  telah  disebutkan  dalam  surat
            aI-Nisä’ ayat.3 di atas.
                    Mengingat  begitu  eratnya  dan  kuatnya hubungan
            suami istri, Allah menggambarkan dalam al-Qur’an:
                    “Mereka  adalah  Pakaian  bagimu,  dan  kamupun
                    adalah Pakaian bagi mereka”  (QS. Al-Baqarah: 187).
                    Pengertian pakaian dalam hal ini mengandung makna
            kiasan,  namun  di  dalamnya  banyak  mengandung  nilai
            filosofis  yang  memberikan  hubungan  timbal  balik  antara
            suami istri, karena pakaian merupakan alat untuk menutupi
            aurat  dan  melindungi  tubuh,  serta  sesuatu  yang  ada  dalam
            anggota  tubuh.  Demikian  halnya  kaitan  antara  suami  istri.
            Mereka  saling  membutuhkan,  melindungi,  menutupi,
            menjaga  kehormatan  dan  menutupi  kelemahan  masing-
            masing. Namun  merupakan  satu  kesatuan  yang tidak  dapat
            dipisahkan atau dibatasi oleh sesuatu apapun.
                    Menurut  Islam,  pernikahan  adalah  tuntunan  hidup  yang
            hakiki.  Kehidupan  membujang  dipandang  sebagai  suatu  kondisi
            yang penuh dengki dan cenderung kepada kejahatan. Sehubungan
                                                            2
            dengan itu, Sayyid Sabiq menjelaskan, bahwa perkawinan adalah

            ____________
                    2  Murtadha Muthahhari, Etika Seksual dalarn Islam, cet. 1, (Jakarta:
            Lentera Basntania, 1996), hal 9.

            30
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36