Page 34 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 34

Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah


              manusia  itu  dapat terpenuhi  sesuai  petunjuk  agama,  maka
              diciptakanlah aturan perkawinan.
                     “Dijadikan  indah  pada      (pandangan)  manusia
                     kecintaan  kepada  apa-apa  yang  diingini  yaitu
                     wanita-wanita,  anak-anak,  harta  yang  banyak...”
                     (QS. Ali-Imran: 14).
                     Menurut  Imam  Al-Ghazali   6  tujuan  pernikahan  itu
              dapat di kembangkan menjadi lima, yaitu:
                  1. Mendapatkan dan melangsungkan keturunan
                  2. Memenuhi hajat manusia menyalurkan syahwatnya
                  3. Memenuhi  panggilan  agama,  menahan  diri  dari
                     kejahatan dan kerusakan
                  4. Menumbuhkan kesungguhan untuk bertanggung jawab
                     untuk menerima hak serta kewajiban, juga bersungguh-
                     sungguh untuk memperoleh harta kekayaan yang halal.
                  5. Membangun rumah tangga untuk membentuk masyarakat
                     yang tentram atas dasar cinta dan kasih sayang. 7
                     Selanjutnya  al-Ghazäli  menjelaskan  bahwa  selain
              pernikahan  bertujuan  mendekatkan  diri  kepada  Allah  juga
              untuk mendapatkan kebahagiaan duniawi dan ukhrawi (lihat
              QS. al-Qaaf: 77).
                     Kebahagiaan duniawi dan ukhrawi yang dimaksudkan
              oleh  al-Ghazali  adalah  menempatkan  kebabagiaan  dalam
              proporsi yang sebenarnya. Kebahagian dalam proporsi yang
              sebenarnya itu cenderung kepada nilai-nilai universal, abadi
              dan hakiki itulah merupakan kebahagiaan yang diharapkan.


              ____________
                     6  Imam  al-Ghazali, Ihya Ulum  al-Din.  Jilid  III,  Terj.  Moh  Zuhri,
              (Semarang: Asy-Syifa: 1992), hal. 76.
                     7  Departemen  Agama  RI, Ilmu  Fiqh,  Jilid  11  (Jakarta:  Proyek
              Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, 1983), hal. 64.

                                                                        33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39