Page 77 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 77

Dra. Hayati, M. Ag


                    Pertama,  golongan  keluarga  yang  berada  pada  tingkatan
            hidup  subsistem,  masalahnya  berbeda  dengan  golongan  keluarga
            menengah dan keluarga elit. Keluarga subsistem ini, hidup dalam
            kemiskinan struktural; miskin dalam segala-galanya, material dan
            immaterial, lahir dan batin: benda, informasi, konsep, citra, gagasan,
            kepercayaan,  dan  keyakinan. Keluarga  seperti  ini  merasa
            hidupnya  serba  salah,  seolah-olah  sama  dengan  mati.
            Dunianya  seakan-akan  tidak  mengenal  cerah  atau  sinar
            harapan  perbaikan.  Masalah  mereka  bersumber  dan  serba
            ketidakadaan  atau  kekurangan  terus-menerus:  jadi  masalah
            mendasar bagi keluarga seperti ini dapat disebut penderitaan
            fatalistik,  dalam  arti  psikologis,  kebendaan,  sosial  budaya,
            dan kepercayaan, ketuhanan.
                    Kedua,  golongan  keluarga  yang  lepas  dari  tingkat
            subsistem  dan  masuk  dalam  tingkat  survival.  Ada  ekspos
            kepada  sumber-sumber  informasi.  Ada  aspirasi  yang
            berkembang dan  ada tantangan. Ada celah-celah  prospek dan
            peluang  kemajuan,  ada  ikhtiar,  ada  keberanian  dan  ada
            perjuangan. Dalam keluarga demikian ada dinamika dan ada
            kehidupan. Di sini masalah timbul jika aspirasi dan dorongan
            untuk  maju  terlalu  banyak,  dan  kuat,  serba  cepat.  Aspirasi
            untuk  maju  ini  tidak  diimbangi  dengan  nilai-nilai  lainnya.
            Akibatnya,  keseimbangan  dan  keutuhan  pribadi  dan
            kerukunan  serta  kesatuan  dan  kehormatan  rumah  tangga
            terganggu. Jika keluarga ini ingin melampaui batas survival
            yang secepatnya sedangkan persyaratannya belum terpenuhi,
            maka umumnya masalah keluarga demikian bersumber pada
            dua macam sikap yang harus dipilihnya:
                a. Yang bersumber pada sikap ilusif tanpa identitas yang
                    otentik.  Kehidupannya  banyak  melamun,  tidak
                    realistis, seakan-akan terus membohongi diri sendiri,


            76
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82