Page 79 - Kecerdasan Emosional Menuju Keluarga Sakinah
P. 79

Dra. Hayati, M. Ag


            Goitman: “Dalam sebuah perkawinan yang sehat, suami, atau istri
            merasa  bebas  menyuarakan  keluhannya”. 19  Dengan  sendirinya
            pasangan  suami  istri  terhindar  dari  tekanan  atau  gangguan  yang
            dapat menimbulkan stress. 20
                    Dalam  al-Qur’an  banyak  terdapat  uraian  yang  teliti
            tentang  berbagai  emosi  yang  dirasakan  manusia,  seperti:
            ketakutan,  marah,  cinta,  kegembiraan,  kebencian,  cemburu,
            dengki,  penyesaian,  kehinaan  dan  sedih.  Berikut  ini  akan
            diuraikan  emosi-emosi  yang  dapat  membantu  terwujudnya
            keluarga sakinah, di antaranya:

            1. Cinta
                    Cinta  memainkan  peranan  penting  dalam  kehidupan
            keluarga,  sebab  ia  merupakan  landasan  kehidupan  perkawinan,
            pembentukan  keluarga  dan  pemeliharaan  anak-anak.  Ia  adalah
            landasan  hubungan  yang  erat  dalam  mempertautkan  hubungan
            setiap anggota keluarga dan merupakan pengikat yang kokoh dalam
            meningkatkan  hubungan  dengan  Tuhan, sehingga  membuat
            seseorang  ikhlas  dalam  melakukan  segala  sesuatu  demi  yang
            dicintainya.
                    Dalam  kehidupan  manusia,  cinta  menampakkan  diri
            dalam  beberapa  bentuk.  Kadang-kadang  seseorang  mencintai
            dirinya  sendiri,  kadang-kadang  mencintai  orang  lain  termasuk
            istri, suami atau anaknya, hartanya atau cinta kepada Allah dan
            rasul-Nya.
                    Cinta  diri  erat  kaitannya  dengan  dorongan  menjaga
            diri.  Manusia  senang  untuk  tetap  hidup,  mengembangkan
            ____________

                    19  Gottman  John, Pychology  of  Love,  (New  York:  Yale  University
            Press. 1988), hal. 445.
                    20  Stress dapat melemahkan sistem kekebatan dalam tubuh. Lihat
            Sheldon  Leisy, Psychological  Stress,  (New  England:  Journl of  Medicine,
            1991), hal. 325.

            78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84