Page 23 - Handout Digital Mikrobiologi2
P. 23

19


                   cepat  dibandingkan  dengan  pertumbuhan  yang  terjadi  pada  kapang

                   patogen    Cladosporium      cladosporioides,   Seiridium     eucalypti,
                   Colletotrichum  gloeosporioides.  Menurut  Vinale  et  al.,  (2008)  alasan

                   kapang  Trichoderma  spp.,  memiliki  pertumbuhan  yang  lebih  tinggi
                   dibanding  kapang  patogen  karena  kapang  Trichoderma  spp.,

                   menghasilkan  lipase  yang  dapat  memecah  senyawa  kitin,  glukan  dan
                   lemak dinding sel patogen. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

                   menunjukkan  bahwa  kapang  antagonis  Trichoderma  spp.  mempunyai

                   daya    antagonisme     terhadap    kapang    patogen    Cladosporium
                   cladosporioides dan Colletotrichum gloeosporioides (Gambar 8).




















                     A                                    B

                   Gambar 8. Pertumbuhan Koloni Kapang Antagonis Trichoderma sp.
                              dan Kapang Patogen.
                               (Sumber: dokumentasi pribadi).
                   Keterangan  :  (A)  Kapang  antagonis  Trichoderma  sp.  ()  dan  kapang  patogen
                               Cladosporium  cladosporioides  ().  (B)  Kapang  antagonis
                               Trichoderma  sp.  ()  dan  kapang  patogen  Colletotrichum
                               gloeosporioides ()

                   2.  Antibiosis
                          Mekanisme  antibiosis  terjadi  apabila  kapang  agen  antagonis

                   memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan patogen dengan
                   menghasilkan  senyawa  aktif  biologis  secara  in  vitro.  Senyawa  aktif

                   tersebut meliputi: alkaloid, paxilin, lolitrems, dan tetranone steroid.
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28