Page 24 - Handout Digital Mikrobiologi2
P. 24

20


                   Mekanisme ini biasanya ditandai dengan terbentuknya zona hambat yang

                   membatasi  antara  miselium  kapang  antagonis  dengan  kapang  patogen.
                   Menurut  Mukarlina  et  al.,  (2010),  mekanisme  antibiosis  dapat  terjadi

                   karena  adanya  metabolit  sekunder  yang  diproduksi  oleh  mikroba  yang
                   secara alamiah merupakan suatu  mekanisme pertahanan mikroba untuk

                   bertahan hidup atau berkompetisi.


                   3.  Mikoparasit

                          Mekanisme  ini  dapat  diketahui  melalui  pengamatan  secara
                   mikroskopis terhadap preparat yang dibuat dengan mengiris tipis medium

                   pada  daerah  perbatasan  antara  koloni  kapang  antagonis  dan  kapang
                   patogen yang ditumbuhkan secara bersama-sama pada suatu media. Secara

                   umum mekanisme mikoparasit pada kapang antagonis meliputi aktivitas

                   hifa.  Ada  3  mekanisme  mikoparasit  yaitu  hifa  kapang  antagonis
                   menempel, membelit, dan menembus hifa kapang patogen (Hastuti, 2017).

                   Mekanisme mikoparasi kapang antagonis terhadap kapang patogen dapat
                   diketahui melalui pengamatan mikroskopis baik menggunakan mikroskop

                   cahaya maupun SEM.

                          Mekanisme  mikoparasit  yang  terjadi  antara  kapang  antagonis
                   Ttrichoderma  spp.,  terhadap  kapang  patogen  dapat  diamati  secara

                   mikroskopis  (Gambar  9).  Mekanisme  mikoparasit  ini  terjadi  apabila
                   kapang mampu memproduksi enzim ektraselular untuk merusak dinding

                   sel cendawan lain yang kemudian digunakan sebagai sumber makanan.
                   Agens hayati T. harzianum mempunyai kemampuan untuk menghasilkan

                   enzim  hidrolitik  β-1,3-glukanase,  kitinase,  dan  selulase.  Enzim-enzim

                   inilah yang secara aktif merusak sel-sel cendawan lain yang sebagian besar
                   tersusun  dari 1,3  glukan  (linamirin) dan kitin  sehingga dengan   mudah

                   T.   harzianum  dapat  melakukan  penetrasi  ke  dalam  hifa  cendawan
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29