Page 38 - E-Modul Termodinamika
P. 38
TERMODINAMIKA
o
o
o
Kemudian menentukan v (90 C, 0.20 bar) dari v1 (90 C, 0.06 bar) dan v2 (90 C, 0.35 bar)
− 27.9 4.76 − 27.9
=
0.20 − 0.06 0.35 − 0.06
= 27.9 + (0.14)(4.76 − 27.9)/0.29 = . /
3. a. Sebuah system berisi campuran dua fase cair uap pada 100 C dengan kualitas uap 0,9 dari tabel
o
o
3
−3
3
L-2 pada 100 C didapat = 1,0435 × 10 / dan = 1,673 / . volume spesifik
−3
−3
campuran, = + ( − ) = 1,0435 × 10 + 0,9 (1,673 − 1,0435 × 10 ) =
3
1,506 /
3
b. sebuah bejana tertutup bervolume 0,5 m ditempatkan di atas plat panas. Pada awalnya bejana
tersebut berisi campuran dua fase cari jenuh dan uap air jenuh pada p1 = 1 bar dan kualitas 0,5.
Setelah pemanasan tekanan bejana menjadi p2 1,5 bar. Tentukan:
o
a. temperatur setiap keadaan, dalam C
b. massa uap pada setiap keadaan, dalam kg
c. jika pemanasaan dilanjutkan, tentukan tekanan dalam bar Ketika bejana hanya berisi uap jenuh.
Penyelesaian :
Volume spesifik pada keadaan (1) diperoleh pada tekanan 1 bar dengan menggunakan persamaan
−3
3
= + ( − ), dari tabel L-3 untuk bar = 1,0435 × 10 / dan 1 =
3
−3
3
−3
1,694 / sehingga, = 1,0435 × 10 + 0,5 (1,673 − 1,0435 × 10 ) = 0,8475 /
. pada keadaan 2 volume keadaan 91) sama dengan volume keadaan (2) atau v1=v2=0,8475
3
−3
m /kg, untuk p2=1,5 bar, pada tabel L-3 memberikan 2 = 1,0582 × 10 dan =
3
1,159 / . karena vf2<v2<vg2.
a) Karena keadaan 910 dan keadaan (2) dalam keadaan dua fase cair-uap, temperature yang
berkaitan dengan temperature jenuh untuk tekanan yang diberikan, dari tabel L-3 di dapat
o
t1=99,63 C.
b) Untuk mendapatkan massa uap air yang ada, digunakan volume dan volume spesifik, massa total
V 0,5 3
m adalah = = = 0,59 , karena kualitas uap 0,5 massa uap pada keadaan
3
0,8475 /
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Page 38 of 69