Page 29 - SKRIPSI_YULIANA MAHMUDDIN_G041201051
P. 29

8

                                                                   BI =  x-0,31  ×100                                                         (2)
                                                0,172
                                     (Sumber: Schebor et al, 1998).
              dimana:
              x = cromaticity coordinate (a) yang diperoleh dari pembacaan colorimeter.
              2.5.3 Persentase Susut Bobot

              Penurunan  berat  pada  buah  yang  terjadi  disebabkan  oleh  proses  respirasi,
              transpirasi,  dan  aktivitas  bakteri  dikenal  sebagai  susut  bobot.  Susut  bobot
              mencerminkan tingkat kesegaran buah, dan semakin tinggi susut  bobot, semakin
              menurun kesegaran buah tersebut. Persentase susut bobot cenderung meningkat
              setiap  harinya  selama  proses  penyimpanan  (Fitri,  2021).  Persentase  susut  bobot
              diperoleh dengan cara menimbang buah langsat sebelum dan sesudah mengamati
              kondisi  dari  hari  ke-1.  Dimana  persentase  susut  bobot  dapat  diketahui  dengan
              menggunakan rumus di bawah ini:
                                                            Susut bobot =  Wo-Wa  ×100%                                       (3)
                                                      Wo
                                        (Sumber: Katamsi, 2004).
              dimana:
              Wo = Berat bahan diawal penyimpanan (g)
              Wa = Berat bahan diakhir penyimpanan (g)

              2.5.4 Tingkat Kekerasan
              Tingkat kekerasan buah mengacu pada sejauh mana buah tersebut memiliki sifat
              keteguhan  atau  kepadatan  dagingnya.  Perubahan  tingkat  kekerasan  pada  buah
              sebagian besar disebabkan oleh perubahan kandungan lemak, kadar air, karbohidrat
              seperti  selulosa,  pektin,  dan  protein  selama  proses  pematangan.  Perubahan  ini
              dapat  mengakibatkan  perubahan  tingkat  kekerasan  dari  keadaan  keras  menjadi
              cenderung lunak (Astuti et al., 2019). Pengukuran tingkat kekerasan buah selama
              penyimpanan  dilakukan  dengan  menggunakan  alat  penetrometer.  Buah  langsat
              diletakkan  di  bawah  jarum  penetrometer  kemudian  menekan  tuas  penetrometer
              hingga jarum masuk ke dalam sampel buah dan membaca nilai yang muncul pada
              alat tersebut.

              2.5.5 Total Padatan Terlarut (TPT)
              Total Padatan Terlarut (TPT) merupakan total padatan yang banyak terkandung di
              dalam  buah.  Selama  proses  kematangan  terjadi  pemecahan  polimer  karbohidrat
              seperti  pati menjadi gula.  Semakin  tinggi kandungan padatan terlarut  maka  buah
              tersebut semakin manis. Secara umum, saat total gula menurun maka total asam
              akan  meningkat  (Arisanta  &  Handriatni,  2020).  Pengukuran  total  padatan  terlarut
              pada sampel buah langsat dapat diukur dengan menggunakan alat refraktometer.
              Penggunaan alat ini dimulai dengan menghancurkan sampel buah langsat dengan
              menggunakan  cawan  dan  alu  agar  halus  hingga  menghasilkan  air  yang  dapat
              diambil.  Kemudian  air  langsat  tersebut  akan  diteteskan  pada  lempengan  kaca
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34