Page 33 - SKRIPSI_YULIANA MAHMUDDIN_G041201051
P. 33

12

              3.1.1  Nilai L*

              Warna L* atau luminositas, adalah komponen dari model warna Lab yang mengukur
              tingkat kecerahan atau intensitas cahaya suatu warna. Semakin tinggi nilai L* maka
              semakin terang dan lebih mendominasi cahaya warna tersebut. Berikut grafik nilai L*
              pada kulit buah langsat selama penyimpanan.

                   80,0
                   70,0                                                  kontrol

                   60,0                                                  0% AS & DK
                   50,0                                                  1,5% AS & TK

                  L*  40,0                                               1,5% AS & DK
                   30,0
                                                                         2% AS & TK
                   20,0
                                                                         2% AS & DK
                   10,0
                                                                         2,5% AS & TK
                    0,0
                           0    2     4    6     8    10   12    14      2,5% AS & DK
                                   Lama Penyimpanan (Hari)


                                 Gambar 3. Nilai L* selama penyimpanan.
                 Nilai L* menunjukkan kecerahan pada kulit buah langsat. Perubahan kecerahan
              pada  kulit  buah  langsat  selama  penyimpanan  terjadi  karena  adanya  perubahan
              warna kulit langsat menjadi kecoklatan sehingga menyebabkan kulit menjadi gelap.
              Berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa nilai L* terendah selama
              penyimpanan  terdapat  pada  perlakuan  kontrol  sebesar  34,2  dan  nilai  L*  tertinggi
              terdapat pada 2,5% AS & DK sebesar 44. Hal ini terjadi karena adanya perlakuan
              perendaman  asam  askorbat  yang  menyebabkan  pH  menurun  sehingga  enzim
              polifenolase  menjadi  tidak  aktif  dan  mengakibatkan  proses  pencoklatan  menjadi
              lambat, hal ini sejalan sejalan dengan hasil penelitian Faiqatunnisa (2021), bahwa
              reaksi pencoklatan enzimatik dihambat dengan perendaman dalam asam askorbat.
              Denaturasi  protein  dalam  lingkungan  asam  (pH  rendah)  menyebabkan  enzim
              menjadi  tidak  aktif.  Hal  ini  juga  sesuai  dengan  pernyataan  Mendei  et  all.  (2021),
              bahwa  asam  askorbat  menghambat  aktivitas  enzim  polifenol  oksidase  yang
              ditunjukkan  oleh  penurunan  indeks  browning.  Efektifitas  asam  askorbat  sebagai
              senyawa anti browning sangat bergantung pada konsentrasi yang digunakan.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38