Page 10 - E-Modul Ikatan Kimia
P. 10
Program studi Pendidikan Kimia
Universitas Islam Sumatera Utara
Untuk mencapai kestabilan, atom yang berikatan akan mengalami:
1. Serah terima elektron (pelepasan dan penerimaan elektron).
2. Penggunaan pasangan elektron bersama.
Perhatikan Tabel berikut: Konfigurasi Elektronn Gas Mulia.
Sumber: https://images.app.goo.gl/yqqsbqKSVzB5k6267.
Dari konfigurasi elektron tersebut, dapat disimpulkan bahwa konfigurasi elektron atom-
atom akan stabil bila jumlah elektron terluarnya 2 (duplet atau 8 (oktet). Untuk mencapai keadaan
stabil seperti gas mulia, maka atom-atom membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia. Untuk
membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ikatan
ion atau mebentuk pasangan elektron bersama.
G.N. Lewis dan W. Konsel menjelaskan bahwa kestabilan suatu atom unsur dalam ikatan
kimianya, terkait dengan upaya atom unsur tersebut untuk memiliki konfigurasi elektron seperti
gas mulia terdekat. Dikemukakan bahwa jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom yang
berikatan akan berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom tadi sama
dengan konfigurasi electron gas mlia yaitu 8 elektron pada kulit terluarnya. Pernyataan ini disebut
aturan oktet. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil seperti H dan Li, stabil dengan 2 elektron
valensi seperti He disebut aturan duplet.
Aturan duplet: konfigurasi electron stabil
dengan 2 elektron pada kulit terluar.
Aturan oktet: konfigurasi elektron stabil
dengan 8 elektron pada kulit terluar.
Suatu atom dapat mencapai kestabilan konfigurasi elektron gas mulia dengan cara
melepaskan elektron, menangkap elektron, atau berbagai elektron.
Contoh: