Page 40 - MODUL 1_ESTI FB
P. 40

1)  Timbulnya industri-industri besar di Eropa.
                           2)  Kehidupan perdagangan beralih dari pantai Eropa ke pedalaman.
                   8.  Pengaruh revolusi Perancis di Indonesia
                           Perancis pernah menguasai dan menjajah Belanda. Untuk mempertahankan In-
                       donesia maka Napoleon mengangkat Herman Daendels mempertahankan Jawa dari
                       serangan Inggris. Ia menjalankan politik monopoli dan pembuatan jalan raya/pos dari
                       Anyer sampai Panarukan sejauh ± 1000 km yang menyengsarakan rakyat

               C.  Revolusi Cina
                       Sejak abad ke-16 bangsa-bangsa Eropa sudah ada yang datang ke Cina untuk keper-
                   luan  berdagang.  Bangsa  Barat  yang  datang  ke  Cina  itu,  antara  lain  bangsa  Portugis
                   (1514),  Inggris,  Belanda  (akhir  abad  ke-16),  dan  Rusia.  Mulai  abad  ke-19  pengaruh
                   bangsa  Eropa  sudah  mulai  tampak  karena  dominasi  kekuatan  Dinasti  Manchu  yang
                   berkuasa di Cina mulai pudar.
                       Perlawanan  terhadap  orang-orang  Eropa  telah  dimulai  sejak  meletusnya  Perang
                   Candu  (1839–1842).  Dalam  Perang  Candu,  Cina  menderita  kekalahan. Akibat  kekala-
                   hannya, Cina harus menyerahkan Hong Kong dan membuka lima pelabuhan lainnya bagi
                   bangsa Inggris. Setelah Perang Candu berakhir, di Cina Selatan meletus pemberontakan
                   yang  dilakukan  oleh  kaum  tani  yang  dikenal  dengan  nama  Pemberontakan  Tai  Ping
                   (1848–1868). Pemberontakan Tai Ping berhasil dipadamkan oleh bangsa Inggris. Pada
                   tahun 1894–1895 Cina juga terlibat perang dengan Jepang yang berakhir dengan kekala-
                   han pihak Cina. Akibatnya, Cina harus menyerahkan Pulau Formosa (Taiwan) kepada
                   Jepang.
                       Akibat  kekalahan  kaum  tani  dalam  Pemberontakan  Tai  Ping,  pengaruh  bangsa-
                   bangsa Eropa di Cina bertambah besar dan terus mendesak peranan penduduk pribumi.
                   Hal itu menimbulkan perasaan antipati terhadap bangsa asing (Eropa). Perasaan benci
                   itulah yang mendorong rakyat di wilayah Cina Utara membentuk organisasi I Hu Tuan
                   (Tinju  Keadilan)  karena  banyak  anggotanya  yang  pandai  bertinju.  Bangsa  Eropa  me-
                   nyebutnya Kaum Boxer. Oleh karena itu, perlawanan mereka terkenal dengan sebutan
                   Pemberontakan  Boxer. Pemberontakan  Boxer meletus  pada tahun  1900–1901.  Dalam
                   menghadapi  Pemberontakan  Boxer,  bangsa  Eropa  membentuk  pasukan  gabungan  di
                   bawah pimpinan Jenderal von Waldaree. Pemberontakan Boxer berhasil ditumpas dan
                   pemerintah Manchu terpaksa menandatangani perjanjian damai yang disebut Boxer Pro-
                   tocol (1901). Kegagalan Pemberontakan Boxer mengakibatkan kekuasaan asing di Cina
                   makin merajalela dan memperlakukannya sebagai negeri jajahan.
                       Kekalahan demi kekalahan diderita oleh Kekaisaran Cina karena pemerintahan Man-
                   chu yang lemah. Hal itu menyadarkan rakyat Cina, terutama golongan mudanya untuk
                   bangkit menyelamatkan nasib bangsa dan negerinya. Mereka mempunyai tujuan untuk
                   mengadakan pembaruan.
                       Pada tanggal 10–10–1911 di kota Wuchang meletuslah suatu gerakan revolu¬sioner
                   yang dipimpin Dr. Sun Yat Sen dan Li Yuang Hung. Semua pejabat dan pasukan Manchu
                   dilucuti,  sedangkan  yang  berani melawan  dibunuhnya. Gerakan  itu meluas  ke  seluruh
                   wilayah Cina Selatan. Pemerintahan Manchu ternyata tidak berdaya menghadapi gerakan
                   revolusioner. Oleh karena itu, para pemimpin Selatan memroklamasikan berdiri¬nya Re-
                   publik Cina pada tanggal 10–10–1911 saat itu juga. Peristiwa itu terkenal dengan sebutan
                   The Double Ten Day atau Wuchang Day. Dr. Sun Yat Sen terpilih sebagai presiden per-
                   tama. Pada saat itu wilayahnya baru meliputi wilayah Cina Selatan dengan menempatkan
                   Nanking sebagai ibu kota negara.
                       Sementara itu, wilayah Cina Utara diperintah oleh Kaisar Pu Yi yang masih anak-anak
                   dengan didampingi oleh Jenderal Yuan Shih Kay dan para panglima perang lain. Agar
                   tidak terjadi pertumpahan darah antara Cina Utara dan Cina Selatan, Dr. Sun Yat Sen
                   menyerahkan  kekuasaannya  kepada  Yuan  Shih  Kay  dengan  tugas  menghentikan



               42                            Historia Sejarah Perminatan Kelas 11-IPS Semester I SMA/MA K-13
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45