Page 60 - 0 PROGRAM PENGELOLAAN KINERJA GTK
P. 60
d. Sasaran Supervisi Samar-samar atau sesuai keinginan supervisor diajukan oleh
guru sesuai kebutuhannya, dikaji bersama menjadi kontrak
e. Ruang Lingkup Umum dan luas Terbatas sesuai kontrak
f. Tujuan Supervisi Cenderung evaluatif Bimbingan yang analitik dan deskriptif
g. Peran Supervisor dalam Pertemuan Banyak memberi tahu dan mengarahkan
Bertanya untuk analisis diri
h. Balikan Samar-samar atau atas kesimpulan supervisor Dengan analisis dan
interpretasi bersama atas data observasi sesuai kontrak
6) Ciri Khas Supervisi Klinis
Supervisi klinis memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan
teknik supervisi yang lain. Menurut Pidarta, ciri-ciri supervisi klinis adalah sebagai
berikut:
▪ Ada kesepakatan antara supervisor dengan guru yang akan disupervisi tentang
aspek perilaku yang akan diperbaiki.
▪ Yang disupervisi atau diperbaiki adalah aspek-aspek perilaku guru dalam proses
belajar mengajar yang spesifik, misalnya cara menertibkan kelas, teknik bertanya,
teknik mengendalikan kelas dalam metode keterampilan proses, teknik
menangani anak yang nakal dan sebagainya.
▪ Memperbaiki aspek perilaku diawali dengan pembuatan hipotesis bersama
tentang bentuk perbaikan perilaku atau cara mengajar yang baik. Hipotesis ini bisa
diambil dari teori-teori dalam proses belajar mengajar.
▪ Hipotesis di atas diuji dengan data hasil pengamatan supervisor tentang aspek
perilaku guru yang akan diperbaiki ketika sedang mengajar. Hipotesis ini mungkin
diterima, ditolak atau direvisi.
▪ Ada unsur pemberian penguatan terhadap perilaku guru terutama yang sudah
berhasil diperbaiki. Agar muncul kesadaran betapa pentingnya bekerja dengan
baik serta dilakukan secara berkelanjutan.
▪ Ada prinsip kerja sama antara supervisor dengan guru melalui dasar saling
mempercayai dan sama-sama bertanggung jawab.
▪ Supervisi dilakukan secara kontinyu, artinya aspek-aspek perilaku itu satu persatu
diperbaiki sampai guru itu bisa bekerja dengan baik, atau kebaikan bekerja guru
itu dipelihara agar tidak menjadi jelek.
7) Prinsip-prinsip Supervisi Klinis
Dalam supervisi klinis terdapat sejumlah prinsip umum yang menjadi landasan
praktik, antara lain:
a. Hubungan antara supervisor dengan guru adalah hubungan kolegial yang
sederajat dan bersifat interaktif. Hubungan semacam ini lebih dikenal sebagai
hubungan antara tenaga professional berpengalaman dengan yang kurang
berpengalaman, sehingga terjalin dialog professional yang interaktif dalam
suasana yang intim dan terbuka. Isi dialog bukan pengarahan atau instruksi dari
supervisor/pengawas melainkan pemecahan masalah pembelajaran.
Program Supervisi, PK-Guru, dan PPK-PNS 62 Edi Supriyanto, M.Pd.