Page 145 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 145
Dr. Irving Finkel
sebuah mimpi yang mengandung pesan pribadi, yang dibawa
dari dunia bawah oleh Pembawa Pesan Angin, dengan bantuan
sebuah Tangga Mimpi, menuju klien yang menunggu di atap,
yang terbius oleh dupa.) Dengan cara apa pun, mimpi sering
kali perlu diuraikan, dan sekelompok penerjemah khusus harus
dipanggil; mimpi-mimpi sarat pesan yang memerlukan penjelasan
merupakan sebuah sarana klasik dalam kisah-kisah Mesopotamia.
Versi-versi Kisah Air Bah yang lain mendukung gambaran
mimpi-perahu ini. Tablet Nippur Babilonia Madya sangat
rusak tetapi satu kata yang mengungkap berhasil selamat. Enki
berkata, dalam bahasa Akkadia, apaššar, ‘… Aku akan jelaskan
…’, menggunakan kata kerja yang selalu digunakan untuk
menguraikan mimpi (pašāru). Dari tablet Ugarit Babilonia Madya
kita mengetahui lebih banyak lagi: bahwa Atra-hasīs berada di
kuil Ea:
Ketika dewa-dewa merencanakan hal yang berhubungan
dengan negeri-negeri itu
Mereka mengirimkan air bah ke wilayah-wilayah di dunia.
… mendengar …
5 … Ea ada di dalam hatinya.
“Aku Atra-hasīs,
Aku sudah tinggal di kuil Ea, tuanku,
Dan aku mengetahui segalanya.
Aku mengetahui rencana dewa-dewa besar,
10 Aku mengetahui sumpah mereka, meskipun mereka akan
tidak mengungkapkannya kepadaku.”
http://facebook.com/indonesiapustaka Baris 7 dalam versi dari Ugarit menunjukkan bahwa Atra-hasīs
telah menginap semalam di kuil berharap mendapatkan sebuah
mimpi yang mengandung pesan, yang akhirnya didapatkannya
dan mimpi itu mengandung informasi. Jika demikian, kegelisahan
134

