Page 147 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 147
Dr. Irving Finkel
Dari hari ke hari, berdiri terus-menerus di … Enki, sang
raja yang bijaksana
Tidak ada mimpi, yang keluar dan berbicara …
Tablet-tablet kami yang agak tidak lengkap, bila disatukan,
memperlihatkan sebuah gambaran yang meyakinkan tentang
upaya pertama Enki untuk memperingatkan Atra-hasīs melalui
sebuah mimpi, tetapi ada konfirmasi tak terduga dari saksi
Mesopotamia terakhir, Babyloniaka Yunani karya Berossus.
Dalam sumber ini, tradisi mimpi tersebut merupakan bagian
penting dari kisah itu, dan terbukti menjadi satu-satunya pesan
yang harus dilaksanakan. Kronos, ayah dari Zeus, disamakan
dengan dewa Marduk dari Babilonia, menurut Berossus. Dengan
demikian, Kronos setara dengan Ea, ayah Marduk:
Kronos muncul di depan Xisuthros dalam sebuah mimpi
dan mengatakan bahwa pada hari kelima belas pada bulan
Daisios umat manusia akan dihancurkan dengan sebuah
bencana air bah.
Hal penting dari sudut pandang kisah Babilonia adalah bahwa
teknik mimpi tidaklah efektif dalam menyampaikan pesan dengan
jelas kepada Atra-hasīs. Ini tidaklah mengherankan: pesan itu
hal yang berat dan ada banyak rincian yang harus dipahami
dengan benar. Ea, oleh karena itu, harus mencoba cara lain
dalam berbicara secara sembunyi-sembunyi.
Bicara pada Dinding
Pada titik inilah teks dalam Tablet Bahtera (yang sangat berkaitan
http://facebook.com/indonesiapustaka “Dinding, dinding! Dinding alang-alang, dinding alang-
dengan buku ini) sebenarnya dimulai:
alang!
Atra-hasis, perhatikan nasihatku,
Bahwa kau bisa hidup selamanya!
136

