Page 148 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 148
PERINGATAN DATANGNYA AIR BAH
Hancurkan rumahmu, buatlah sebuah perahu;
5 Kesampingkan harta benda dan selamatkan kehidupan!”
Semenjak George Smith menjadi pusat perhatian di London
1872 dengan mendeklamasikan ‘Dinding, dinding! Pagar alang-
alang, pagar alang-alang!’ kata-kata dramatis ini, dewa berbicara
kepada manusia, mungkin menjadi kata-kata paling terkenal
dalam kuneiform. Lima versi kisah air bah, termasuk versi Tablet
Bahtera kita sendiri, melestarikan perkataan ini atau sebagian
darinya. Enki menyampaikan pesan itu kepada hambanya kali
itu dengan cara bicara pada dinding, yang melaluinya Atra-hasīs
mengetahui apa yang akan terjadi.
Dalam Kisah Air Bah Sumeria, Ziusudra benar-benar men-
dengar secara tidak sengaja dewa Enki berbicara pada dinding:
153 “Dinding samping, yang berdiri di sisi kiri …;
154 Dinding samping, aku ingin bicara denganmu;
[dengarkan] kata-kataku,
155 [Perhatikan] petunjuk-petunjukku …”
Perkataan tersebut dalam Atrahasis Babilonia Kuno:
Perhatikan pesan yang akan aku sampaikan kepadamu:
20 “Dinding, dengarkan aku!
Dinding alang-alang, perhatikan semua kata-kataku!
Hancurkan rumahmu, buatlah sebuah perahu,
Kesampingkan harta benda dan selamatkan kehidupan.”
Dan dalam Ugarit Babilonia Madya:
http://facebook.com/indonesiapustaka Dan dalam tablet Revisi Assyria:
“Dinding, dengarkan …”
12
15
“ …! Pondok alang-alang! Pondok alang-alang!
… perhatikan aku!
… buatlah sebuah perahu (?)…”
137

