Page 364 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 364

APAKAH TABLET BAHTERA ITU?


               Di sinilah ukuran šár    atau ‘3.600’ menjadi sangat luar
            biasa, karena, seperti yang telah disimpulkan sebelumnya, ahli
            kuneiform mana saja yang menghadapi angka seperti itu dalam
            sebuah konteks literer akan langsung menggolongkannya sebagai
            angka bulat besar dan tidak lebih dari itu, sedangkan dalam
            Tablet Bahtera, masing-masing angka seperti itu benar-benar
            dipahami sesuai nilainya. Angka-angka sangat besar yang ditulis
            dalam kumpulan lambang šár     mengingatkan pada angka-angka
            yang berlihat sama untuk masa-masa kekuasaan yang sangat
            lama sebelum Air Bah yang tercatat dalam Daftar Raja-Raja
            Sumeria. Bukan tidak mungkin bahwa murid-murid kelas atas
            Babilonia Kuno akan melihat teks ini bersama guru mereka
            dan membicarakan angka-angka sebesar itu, sementara pada
            saat bersamaan dapat dengan mudah dipahami bahwa mereka
            mungkin berpikir bahwa Atra-hasīs, sebagai seorang yang berasal
            dari era sebelum air bah, akan sewajarnya menggunakan angka-
            angka kuno dalam penghitungannya sendiri. Pastilah untuk alasan
            ini angka-angka itu digunakan dalam Tablet Bahtera        untuk
            menyampaikan pengukuran-pengukuran besar yang diperlukan.
               Dari tablet matematis sekolah yang tergambar pada halaman
            127 kita dapat melihat bahwa penghitungan luas lingkaran atau
            lingkaran-lingkaran di dalam bidang persegi merupakan bagian
            dari penyelidikan teratur dalam soal geometris. Oleh karena itu
            kita dapat menganggap bahwa siapa pun yang menyumbangkan
            data ini ke dalam kisah Atrahasis  pastinya telah berusaha keras
            sendiri, dan bahwa gambar lingkaran di dalam persegi yang
            mendasari bagian di dalam kisah itu mencerminkan pengalaman
            ruang kelasnya sendiri.
               Meskipun perahu dan aspal sering kali disebutkan dalam
            teks-teks kuneiform, tidak ada teks lain yang menyinggung,
   http://facebook.com/indonesiapustaka  merupakan kebiasaan di tempat-tempat pembuatan perahu di
            apalagi secara rinci, bagaimana aspal harus digunakan untuk
            menyempurna kan sebuah perahu. Hal-hal semacam itu

                                                  terus-menerus dibuat dan
            tepi sungai di mana coracle-coracle
            semua orang tahu luar dalam apa yang harus dilakukan, tetapi






                                          353
   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369