Page 359 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 359
Dr. Irving Finkel
yang menyebalkan bahwa semua orang harus menunggu selama
seminggu lagi untuk menyaksikan kelanjutannya.
Bukan berarti bahwa kita di sini mempunyai ‘naskah’ dari
seorang pendongeng tradisional, karena hal seperti itu tidaklah
sesuai. Tablet ini lebih tepatnya sebuah catatan tentang bagian-
bagian ujaran penting untuk tokoh Enki—satu suara—dan Atra-
hasīs—suara lainnya—yang, secara masuk akal, hampir tidak
mungkin berasal dari penggunaan lain selain untuk semacam
pertunjukan publik. Kita tahu dari teks-teks kuneiform tentang
para seniman jalanan, badut, pegulat, musisi, orang-orang
bersama keranya; kita tahu tentang arak-arakan pemujaan resmi
dengan perahu-perahu para dewa di jalanan; dan pembacaan
Epos Penciptaan di tempat umum pada Pesta Tahun Baru.
Mungkin, di antara semua ini, kita bisa menyisipkan Pertunjukan
Besar Atrahasis Babylonia. Tidak dapatkah kita membayangkan
seorang narator bersuara jernih, pahlawan kita yang terombang-
ambing oleh ketakutan, putus asa dan percaya diri, melontarkan
ujarannya, berdiri tegak pada akhir cerita di atas kapalnya,
bersama istri dan putra-putranya yang tidak berbicara dan
tanpa nama dan sejumlah binatang ternak jinak yang kebal dari
demam panggung? Apa lagi memangnya Tablet Bahtera kita
kemungkinannya?
Jadi saya telah menyimpulkan, dengan sudah tertulisnya bab
ini dan hampir siap untuk dikirimkan kepada editor saya, ketika
seorang teman memberi tahu saya tentang keberadaan buku
yang sangat membantu berikut ini:
Claus Wilcke, The Sumerian Poem Enmerkar and En-
suhkeš-ana: Epic, Play, Or? Stage Craft at the Turn from
the Third to the Second Millenium B.C. with a Score-edition
http://facebook.com/indonesiapustaka Penulisnya, Claus Wilcke, berpendapat dalam buku ini bahwa
and a Translation of the Text (American Oriental Series
Essay 12. Newhaven 2002).
komposisi Sumeria awal ini, yang mencerminkan ketegangan
antara pendahulu-pendahulu kuno Irak dan Iran, memiliki
348

