Page 357 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 357

Dr. Irving Finkel


           oleh pembaca literatur kuneiform, atau dipandang bernuansa
           dan autentik. Namun, bila direnungkan, justru sebaliknya.
           Ketergantungan khas pada formula ini bermula dari perubahan
           itu sendiri  dari literatur lisan ke literatur tulisan, karena siapa
           yang berbicara kapan saja akan selalu jelas dalam penyampaian
           seorang juru cerita, tetapi proses penulisan sesuatu yang semula
           dilafalkan keras-keras menciptakan ambiguitas bagi pembaca
           kecuali masing-masing pembicara dikenali dengan jelas.
              Para ahli kajian Assyria kuno sudah sejak lama meyakinkan
           diri mereka sendiri bahwa kisah-kisah yang versi tertulisnya
           kita miliki beredar selama suatu periode yang sangat panjang
           sebagai literatur lisan, mengalami sebuah tahapan kebebasan
           dan improvisasi yang berhenti begitu proses perekaman secara
           resmi dimulai, dengan kendalanya tersendiri terkait kreativitas
           dan keragaman literer yang tidak dapat dihindari. Datangnya
           milenium kedua SM mungkin adalah periode ketika penulisan
           cerita-cerita tersebut mendapatkan dorongan besar. Sebelum
           langkah besar itu, kisah Air Bah adalah keahlian para pendongeng,
           meskipun kita boleh merasa yakin bahwa kehadiran versi tertulis
           dari kisah-kisah itu dalam konteks urban tidak mengakhiri
           penceritaan dongeng sebagai sebuah seni.
              Mari kita membayangkan salah satu dari pendongeng Babilonia
           Kuno ini. Orang-orang semacam itu tentunya eksis pada banyak
           tingkatan, dari pendongeng pengembara miskin yang mengikuti
           inspirasi mereka dari desa ke desa, menceritakan kisah-kisah
           demi sedikit tempat di dekat api unggun dan semangkuk sup
           kental, untuk menjamu para pekerja, menjadi langganan raja-
           raja ketika mereka sudah bosan dengan pemain-pemain harpa
           buta, gadis-gadis penari, dan pawang-pawang ular atau ingin
           menghibur tamu-tamu mereka.
   http://facebook.com/indonesiapustaka  sudah tahu cerita dasarnya, tetapi di tangan seorang pendongeng
              Pendongeng kita sedang menceritakan kembali Kisah Atra-
           hasīs, dengan Bahtera, dan Air Bah. Mungkin semua orang

           terampil, kekuatan dan sihirnya tidak akan ada batasnya. Karena
           dia berurusan dengan masalah-masalah terbesar: kehidupan dan
           kematian umat manusia, penyelamatan diri yang paling sulit,




                                         346
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362