Page 90 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 90

KATA-KATA DAN MASYARAKAT


            dengan kata bahasa Akkadia, tidak perlu berbagi identitas
            leksikal sedemikian rupa sehingga kata A berarti mutlak sama
            dengan kata B, tetapi sistem tersebut lebih menunjukkan bahwa
            ada tumpang tindih yang kuat di antara mereka: A dapat dan
            sering diterjemahkan paling tepat sebagai B, tetapi tidak selalu.
            Fenomena yang sama terjadi dalam penerjemahan antara dua
            bahasa apa pun pada masa kini; sangat sulit untuk memasangkan
            kata-kata yang jangkauan nuansa makna sepenuhnya adalah
            identik dalam keduanya.
               Keinginan akan keseimbangan atau persamaan mendasari
            beberapa kategori kompilasi bahasa Akkadia yang dimulai dengan
            kata “Jika”. Ini bukan klasifikasi yang saya ciptakan, karena
            benar-benar ada sebuah kata teknis dalam bahasa Babilonia yang
            berarti ‘sebuah komposisi yang dimulai dengan kata “jika”,’—
            šummu. Kata itu berasal dari šumma, kata normal untuk ‘jika’
            itu sendiri, dan kita bisa melihat bahwa kumpulan paragraf
            dari sebuah kumpulan undang-undang atau diagnosis pertanda-
            pertanda medis dikenal oleh para pustakawan sebagai šummus.
               Hukum dalam kitab undang-undang seperti buatan Hammurabi
            mewakili perwujudan gagasan tersebut yang paling dikurangi
            nilainya:

               Jika ada seseorang mencungkil mata orang yang lain,
               matanya sendiri harus dicungkil.


            Satu perbuatan atau peristiwa secara pasti dan tak terelakkan
            menimbulkan akibat, dalam hal ini mencontohkan hukum khas
            Alkitab tentang mata balas mata (meskipun hukuman harfiah
            tidak selalu dijalankan). Ini mudah dipahami. Namun, bentuk
            struktural yang sama dari ‘Jika A maka B’, juga berlaku untuk
   http://facebook.com/indonesiapustaka  MERAMAL DENGAN ‘JIKA’
            dua ranah yang jauh lebih luas lagi: ramalan dan pengobatan.




            Mari kita bayangkan bahwa raja Babilonia pada milenium kedua
            SM sedang merenungkan sebuah serangan hukuman ke perbatasan
            Elam di timur. Langkah pertamanya adalah meminta bantuan




                                           79
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95